Perbedaan Arbitrase dan Mediasi:
| Arbitrasi | Mediasi |
| Pengadilan | Negosiasi yang dipercepat |
| Arbiter mengontrol hasilnya. | Para pihak mengendalikan hasilnya. |
| Arbiter diberi kekuatan untuk memutuskan. Keputusan final dan mengikat. |
Mediator tidak memiliki kekuatan untuk memutuskan. Penyelesaian hanya dengan persetujuan pihak. |
| Seringkali diperlukan penemuan yang luas. | Pertukaran informasi bersifat sukarela dan seringkali terbatas. Para pihak bertukar informasi yang akan membantu dalam mencapai resolusi. |
| Arbiter mendengarkan fakta dan bukti dan memberikan penghargaan. | Mediator membantu para pihak mendefinisikan dan memahami masalah dan kepentingan masing-masing pihak. |
| Para pihak memberikan kasus, bersaksi di bawah sumpah. | Para pihak melampiaskan perasaan, menceritakan kisah, terlibat dalam pemecahan masalah yang kreatif. |
| Prosesnya formal. Pengacara mengontrol partisipasi partai. | Proses bersifat informal. Para pihak adalah peserta aktif. |
| Audiensi pembuktian. Tidak ada komunikasi pribadi dengan arbiter. |
Pertemuan bersama dan pribadi antara masing-masing pihak dan penasihatnya. |
| Keputusan berdasarkan fakta, bukti, dan hukum. | Hasil berdasarkan kebutuhan pihak. |
| Hasil adalah penghargaan menang / kalah — Hubungan sering kali hilang. | Hasilnya saling memuaskan — hubungan dapat dipertahankan atau dibuat. |
| Lebih mahal daripada mediasi, tetapi lebih murah dari litigasi tradisional. | Biaya rendah. |
| Pribadi (tetapi keputusan tersedia untuk umum). | Pribadi dan rahasia. |