
Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis
Pernahkah kalian mendengar apa itu oogenesis? Sebenarnya konsep oogenesis ini tidak jauh berbeda dengan spermatogenesis. Yang membedakan diantara keduanya adalah jika spermatogenesis adalah pembentukan sel kelamin pada pria yaitu sperma sedangkan oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin wanita (oogenesit) yaitu oosit.
Bisa dikatakan bahwa oosit ini merupakan tahap awal dari proses reproduksi wanita. Setelah kita mengetahui apa itu oogenesis selanjutnya kita akan mengetahui dimana letak terjadinya proses tersebut. Proses pembentukan sel kelamin wanita (oogenesit) ini terletak pada ovarium (indung telur).
Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara oosit dan ovum yang mana hasil akhir dari oogenesis ini adalah oosit. Jadi sebenarnya yang divertilitasi oleh sperma adalah oosit bukan ovum. Sel-sel dalam oosit ini sendiri terdiri dari oogunium sampai ke oosit sekunder.
Sebelumnya, dalam pematangan oosit primer menjadi oosit sekunder ini terdapat siklus yang disebut siklus reproduktif wanita. Sedangkan sel-sel lainnya adalah sel-sel folikular, sel inilah yang membantu pematangan oosit primer menjadi sel sekunder dengan dibantu oleh hormon yang telah disekresi.

Proses Pembentukan Sel Kelamin Wanita (Oogenesis)
Secara sederhana Proses pembentukan sel kelamin wanita (oogenesis) adalah sebagai berikut:
- Sel telur yang sedang berkembang di ovarium memproduksi folikel. Folikel adalah kumpulan sel yang mengelilingi telur dan menyuburkannya. Dimana folikel yang dominan akan melepaskan sel telur dewasa untuk pembuahan. Pada masa ini selaput rongga rahim menebal karena persiapan pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi untuk menjadi janin. Selain itu, ovarium juga menghasilkan hormon ekstrogen dan progesteron. Jika kadar hormon ekstrogen meningkat maka akan memberikan umpan balik pada kelenjar di otak untuk menghentikan hormon LH.
- Untuk menyiapkan telur guna pembuahan, hormon FSH mulai membagi materi genetiknya yang menandai tanda dimulainya siklus reproduksi. Folikel kemudian melepaskan hormon ekstrogen yang membuat lapisan uterus dapat menerima telur yang telah dibuahi.
- Jika telur terbuahi yang biasanya terjadi di tuba falopi, dari situ telur menuju uterus dan tertanam di dinding lapisan uterus untuk menyuburkan dirinya. Jika telur tidak dibuahi selama 24 jam setelah keluar dari ovarium ia akan berhenti berkembang dan hancur sebelum mencapai uterus
- Sebagai gantinya uterus akan mengalami proses mentruasi yang baisanya terjadi selama 4-5 hari.