Sifat fisis dan kimia unsur oksigen

Oksigen adalah gas. Ini adalah unsur yang tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, gas yang merupakan penyusun dari 21% atmosfer dan ditemukan dalam air, di sebagian besar batuan dan mineral, dan banyak senyawa organik, yang mampu bergabung dengan semua unsur kecuali gas inert, yaitu aktif dalam proses fisiologis, dan yang terlibat terutama dalam proses pembakaran.

Oksigen adalah unsur penting dalam proses pernapasan dari sebagian besar sel-sel hidup. Nomor Atom unsur ini adalah 8 dan Simbol oksigen adalah O.

Apa itu Oksigen? – Asal / Arti dari nama Oksigen

Nama oksigen berasal dari bahasa Yunani ‘Oxys’ yang artinya “tajam, asam”, karena oksigen diyakini konstituen kunci dalam pembentukan asam, dan Yunani ‘gen atau genes’ artinya “pembentuk”. Ahli kimia Perancis Antoine-Laurent Lavoisier awalnya berpikir bahwa oksigen adalah produser asam karena dengan membakar fosfor dan sulfur dan melarutkan dalam air, ia mampu menghasilkan asam.

Tabel Periodik dan Klasifikasi Unsur Oksigen

Unsur dapat diklasifikasikan berdasarkan keadaan fisik mereka misal gas, padat atau cair. Unsur oksigen ini adalah gas. Oksigen diklasifikasikan sebagai unsur dalam bagian ‘non-logam’ yang dapat ditemukan pada golongan VIA atau kalkogen dari tabel periodik.

Sifat fisis

Pada suhu kamar, oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau, serta mempunyai titik didih -182,95oC dan titik leleh -218,79oC. Oksigen cair mempunyai warna biru langit. Oksigen dapat larut dalam air dengan kelarutan 5% volume pada 0oC. Semakin besar tekanan, kelarutan oksigen dalam air semakin besar.

Sifat kimia

Oksigen merupakan unsur yang reaktif. Dalam keadaan bebas, unsur ini terdapat dalam dua bentuk molekul, yaitu molekul oksigen diatomik (O2) dan bentuk alotropinya, yaitu molekul triatomik yang dikenal dengan ozon (O3).

Oksigen dapat bersenyawa dengan berbagai unsur. Oksigen yang bersenyawa dengan unsur lain dikenal dengan nama oksida. Oksigen merupakan gas yang mempunyai peran dalam proses pembakaran (unsur pembakar), yang pertama kali dikenali oleh Carl Wilhelm Scheele pada saat memanaskan raksa(II) oksida. Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh Joseph Priestley, yang kini dikenal sebagai penemu oksigen.

HgO(s) Hg(s) + ½ O2(g)

Related Posts