Asma adalah suatu kondisi yang mempengaruhi sistem pernapasan. Meskipun penyebab pasti dari kondisi ini tidak diketahui, biasanya terjadi karena reaksi alergi. Ini menyebabkan kesulitan bernapas, mengi, dan terengah-engah. Artikel ini memberikan informasi tentang berbagai penyebab kondisi ini.
Istilah ‘asma’ berasal dari kata Yunani kuno yang berarti ‘terengah-engah’. Ini pada dasarnya adalah kondisi kronis yang mempengaruhi saluran udara ketika mereka dirangsang oleh faktor lingkungan atau alergen yang bertindak sebagai pemicu. Ada dua cara khusus di mana saluran udara merespons pemicu asma: 1) hiperresponsif dan 2) peradangan. Ketika respons ini terjadi, itu menghasilkan gejala khas seperti batuk, mengi, dan dispnea, atau sesak napas.
Hiperresponsif: Dalam kondisi ini ketika alergen atau iritan lainnya dihirup, itu menyebabkan penyempitan otot polos. Penyempitan saluran udara sebagai respons terhadap alergen adalah reaksi normal yang terjadi pada semua orang; namun, pada pasien asma, ini menghasilkan jenis respons hiperaktif khusus.
Pada orang yang tidak menderita asma, ketika iritan dihirup, saluran udara rileks dan juga terbuka untuk mengeluarkan iritan dari paru-paru. Namun, pada mereka yang menderita asma, tidak ada relaksasi saluran udara, dan malah menjadi sempit, menyebabkan terengah-engah atau sesak napas. Diperkirakan bahwa mungkin ada cacat pada otot polos mereka yang menderita gangguan pernapasan ini.
Peradangan: Peradangan mengikuti tahap hiperresponsif. Ketika saluran udara terkena alergen atau faktor pemicu lingkungan lainnya, sistem kekebalan akan bekerja, mengirimkan faktor kekebalan seperti sel darah putih ke area tersebut. Ini menyebabkan saluran udara menjadi bengkak, terisi cairan, dan menghasilkan lendir yang lengket dan kental. Kombinasi ini menyebabkan sesak napas, mengi, ketidakmampuan untuk menghirup atau menghembuskan napas secara memadai, dan batuk yang menghasilkan dahak.
Respon inflamasi ini mempengaruhi semua orang yang menderita asma, bahkan kasus ringan.
Apa Sebenarnya Penyebab Asma?
Sementara penyebab asma yang sebenarnya masih belum sepenuhnya dipahami, penelitian telah menunjukkan bahwa asma dapat dipicu oleh banyak faktor seperti genetika, perkembangan anak, perkembangan sistem kekebalan dan paru-paru yang tidak tepat, faktor lingkungan, dan berbagai jenis infeksi.
Asma dan Genetika
Para ilmuwan dan dokter menerima kenyataan bahwa asma adalah penyakit keturunan. Tapi, mereka belum mengidentifikasi gen, atau gen, yang terlibat dalam kondisi ini. Diperkirakan bahwa gen yang terkait dengan asma terkait dengan sistem kekebalan dan paru-paru. Telah diketahui secara luas bahwa ‘penyakit atopik’, seperti asma, rinitis alergi, dan dermatitis, terjadi dalam beberapa bentuk dalam keluarga.
Asma dan Sistem Kekebalan Tubuh
Penelitian telah mengungkapkan bahwa sistem kekebalan orang dewasa dan anak-anak yang memiliki masalah pernapasan merespons dengan sangat berbeda dibandingkan dengan orang lain. Orang yang menderita asma umumnya alergi, dan memiliki reaksi alergi terhadap faktor-faktor yang tidak menimbulkan masalah bagi orang lain. Sistem kekebalan orang yang alergi bereaksi berlebihan saat terkena zat biasa seperti bulu kucing, jamur, dan serbuk sari. Terkadang, sistem kekebalan tubuh bahkan dapat bereaksi berlebihan terhadap bakteri dan virus, sehingga meningkatkan kemungkinan serangan asma.
Asma dan Masa Kecil
Bulan-bulan awal serta tahun-tahun dalam kehidupan seorang anak adalah periode penting di mana ia dapat menjadi cenderung untuk mengembangkan kondisi ini. Hal ini disebabkan adanya kelainan pada perkembangan serta pertumbuhan paru-paru. Bayi prematur sangat rentan terhadap penyakit pernapasan dan infeksi, karena paru-paru mereka belum sepenuhnya berkembang saat mereka lahir. Terkadang, infeksi dapat menyebabkan peradangan, sehingga melukai jaringan paru-paru.
Asma dan Lingkungan
Ada beberapa faktor non-imunologi atau non-alergi di lingkungan yang dapat memicu timbulnya asma. Ketika seseorang yang rentan terhadap asma terkena iritasi ini, ada kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan asma parah. Beberapa di antaranya adalah asap rokok untuk waktu yang lama, polusi udara, cat, dan bahan kimia dalam ruangan.
Penelitian masih dilakukan untuk memahami lebih baik bagaimana faktor-faktor di atas mempengaruhi perkembangan alergi seperti asma.