Faktor Penyebab Merosotnya Kemakmuran Indonesia
Pada masa penjajahan Belanda, bangsa Indonesia mengalami masa penuh penderitaan. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Belanda benar-benar menguntungkan Belanda yang bertujuan untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia.
Mereka tidak peduli dengan penderitaan yang dirasakan oleh rakyat Indonesia. Kebijakan seperti kerja paksa, tanam paksa, perbudakan, monopoli perdagangan, hingga penyiksaan mereka lakukan kepada rakyat Indonesia. Hal ini tentu saja membuat rakyat Indonesia mengalami kemiskinan, kelaparan, banyak orang sakit, dan kematian.
Seiring dengan berjalannya waktu, paham liberal mulai masuk ke negeri Belanda. Paham ini berhasil memengaruhi kebijakan Pemerintah Belanda di Indonesia. Belanda menghapus kebijakan sistem tanam paksa karena kaum liberal berasumsi bahwa kebijakan ekonomi harus diserahkan kepada pihak swasta.
Dengan dimulainya sistem liberalisme, banyak pengusaha swasta yang mulai menanamkan modal di wilayah jajahan Belanda, termasuk Indonesia. Belanda mengeluarkan Undang-undang Agraria dan juga melaksanakan Politik Pintu Terbuka. Artinya, penanam modal swasta dan asing diberi kesempatan untuk menanam modalnya di Indonesia.

Alhasil, pada tahun 1870-1900, banyak modal swasta yang masuk ke Indonesia. Mulai dari Belanda, Amerika, Inggris, dan Belgia yang membuka perkebunan seperti teh, kopi, tebu, dan lain sebagainya. Sistem liberalisme ini sendiri menimbulkan banyak dampak yang membuat kemakmuran Indonesia merosot. Beberapa faktornya adalah sebagai berikut :
- Cepatnya pertumbuhan penduduk namun tidak diiringi dengan jumlah produksi pertanian
- Penyimpangan dalam pelaksanaan kerja paksa dan tanam paksa membuat rakyat mengalami kelaparan dan kematian
- Pulau Jawa terbebani dengan sistem penanaman hasil bumi untuk menopang pembiayaan pemerintah
- Masyarakat berpendapatan rendah keberatan dengan adanya sistem pajak
- Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885
- Adanya ancaman bagi para pekerja kontrak dari Jawa di luar Jawa yang melanggar ketentuan (Poenale Sanctie)
Sistem liberalisme benar-benar membuat kondisi ekonomi bangsa Indonesia mengalami kemerosotan pada abad ke-19. Hal ini dikarenakan penerapan sistem liberalisme memberikan keuntungan besar pada pengusaha swasta dan Pemerintah Belanda.
Sedangkan bagi Indonesia, justru terjadi banyak kerugian dan kesenjangan dalam berbagai bidang kehidupan. Alhasil, tingkat kesejahteraan hidup masyarakat mengalami kemunduran.