Latar Belakang Didirikannya STOVIA
School Tot Opleiding van Indische Arsten atau dikenal dengan STOVIA merupakan sekolah pendidikan dokter yang ada pada masa Hindia Belanda. Sekolah yang didirikan di Batavia dan secara khusus diperuntukkan bagi calon dokter pribumi. Sebelumnya ada memang sekolah Dokter Jawa.
Sekolah inilah yang menjadi embrio hadirnya STOVIA. Hal itu terjadi ketika direktur sekolah Dokter Jawa dipegang oleh HF Roll. Dimana kemudian ia usul kepada pemerintah kolonial untuk mendirikan pendidikan dokter. Yang mana disegerakan dengan pendidikan dokter di Belanda.
Dari hal itulah kemudian muncul yang namanya STOVIA. Sekolah tadi dirubah kemudian secara resmi 1899 diubah menjadi nama School tot Opleiding van Inlandsche Geneeskundigen. Tetapi, akhirnya dirubah kembali sekitar tahun 1913 dengan nama School Tot Opleiding van Inlandse Artsen.
Namun, karena kemudian sekolah ini tidak hanya untuk pribumi saja. Inlandsche (pribumi) kemudian digantikan dengan Indische (Hindia/ Indonesia). Berkaitan dengan pendidikan yang terdapat di sekolah tersebut. Maka ada 3 rumah sakit yang dijadikan tempat pendidikan, yakni di Surabaya, Semarang dan Weltevreden.

Demi keseragaman lahirnya hanya dilakukan di Weltevreden saja. Ketika dibuka dan berganti nama, sekolah ini hanya menerima 12 orang meskipun sudah berjalan selama 2 tahun. Banyak hal yang akan diajarkan di sekolah ini. Sebagai permulaan para siswa akan diberikan pelajaran mengenai pertolongan tepat pada sakit perut atau sakit panas.
Praktek dilakukan secara langsung kepada pasien. Jadi ada pasien yang berobat dan itu diberikan pengobatan secara gratis. Ada hal unik yang dilakukan di STOVIA ini. Di mana ada pengajaran yang harus memeriksa pelacur. Sebuah tugas yang harus dilakukan oleh calon dokter di sekolah ini.
Untuk pendidikan sendiri terbagi menjadi beberapa tahap. Di mulai dari juri cacar selama 1 tahun belajar. Kalau ingin lanjut maka harus 2 tahun dengan penambahan pelajaran lainnya seperti bahasa, hitungan, ilmu penyakit, bedah dan sebagainya.
Akhirnya dengan murid 12 tadi, 11 orang lulus dan mendapatkan gelar sebagai Dokter Jawa. Mereka kemudian bekerja sebagai seorang mantri. Itulah penjelasan yang bisa diberikan mengenai STOVIA.