Alergi Air

Air, zat yang paling penting untuk kelangsungan hidup, juga dapat menyebabkan reaksi alergi yang ditandai dengan rasa gatal yang parah. Kondisi langka yang disebut alergi air ini merupakan situasi yang menjengkelkan dan menyedihkan bagi penderitanya.

Alergi air atau ‘urtikaria aquagenic’ mengacu pada bentuk gatal yang jarang terjadi, yang disebabkan oleh kontak dengan air. Alergi dapat muncul dengan air pada suhu berapa pun, dan biasanya tidak ada perubahan yang terlihat pada kulit, tidak seperti alergi atau kondisi kulit lainnya yang ditandai dengan lesi atau ruam kulit yang terlihat. Sebagian besar penderita bahkan mengungkapkan ketidaksukaan mereka terhadap mandi, karena gatal parah yang mengikutinya.

Gejala

Rasa gatal yang intens dan berduri dimulai tepat setelah kulit bersentuhan dengan air, atau saat memasuki ruangan yang dingin dan lembab. Gejala menjadi lebih buruk ketika orang tersebut terkena suhu beku. Telah diamati bahwa alergi dari air hujan cenderung lebih parah, daripada yang disebabkan oleh air keran biasa. Rasa gatal dapat bertahan selama beberapa jam setelah kontak dengan setelahnya.

Alergi air adalah kondisi idiopatik, dan tidak memiliki etiologi spesifik. Meskipun, bahan kimia seperti histamin diketahui dilepaskan dalam tubuh sebagai respons terhadap kontak dengan air, itu bukan penyebab utama. Namun, telah dikaitkan dengan sindrom hypereosinophilic, xanthogranuloma remaja, polisitemia vera, dan sindrom myelodysplastic.

Kebanyakan penderita salah didiagnosis karena tidak adanya gejala yang terlihat seperti ruam kulit, lesi kulit, dll. Dalam kasus tertentu, pasien dianggap psikoneurotik, dan diberi resep antidepresan atau ansiolitik.

Perlakuan

Karena mandi dapat menyebabkan alergi parah, disarankan untuk mengoleskan emolien berbahan dasar minyak sebelum mandi. Ini akan mencegah kulit bersentuhan langsung dengan air, sehingga mengurangi intensitas gatal. Cara lain untuk mengatasi gejalanya adalah dengan menggunakan seprai katun, selimut, dan pakaian yang terbuat dari katun. Bahan seperti pakaian sintetis, selimut wol, dll., lebih cenderung memperburuk kondisi. Selain itu, selalu keringkan diri Anda dengan cepat, menggunakan handuk yang terbuat dari bahan katun 100%.

Konsumsi jus buah segar, dan banyak sayuran hijau tua. Hindari konsumsi alkohol, kopi, mangga, dan makanan cepat saji yang digoreng dan pedas. Kombinasi antihistamin short-acting dan yang memiliki efek jangka panjang, membantu mengurangi intensitas gatal. Anda juga bisa mengoleskan krim capsaicin pada kulit, selain asupan antihistamin.

Untuk gatal parah, dokter kulit dapat merekomendasikan fototerapi dengan Psoralen-UVA atau UVB yang disaring. Prosedur ini telah dikenal untuk memberikan hasil yang menjanjikan dalam banyak kasus.

Meskipun tidak mudah untuk dikelola, alergi air dapat dikelola melalui pengobatan dan tindakan pencegahan yang tepat. Perhatikan bahwa, semua kejadian gatal setelah mandi, tidak berarti alergi air. Gatal seperti itu bisa menjadi indikasi kondisi lain seperti dermatitis kontak. Oleh karena itu, disarankan untuk mencari konsultasi profesional untuk diagnosis yang akurat, dan perawatan yang cepat.

Penafian: Artikel Ini ini hanya untuk tujuan informatif, dan tidak boleh digunakan sebagai pengganti saran medis profesional.

Related Posts