Beberapa Ciri-ciri Manusia Purba Meganthropus Paleojavanicus Yang Perlu Kamu Ketahui

Membaca dari judulnya saja anda tentunya sudah tahu bahwa pembahasan mengenai manusia purba meganthropus paleojavanicus ini merupakan salah satu pembahasan yang seringkali muncul pada mata pelajaran sejarah saat kebanyakan dari anda masih duduk di bangku sekolah menengah.

Nah anda tentunya masih ingat bukan bahwa ada beberapa tahapan manusia purba yang ada dalam sejarah ini? yups salah satunya adalah jenis manusia purba meganthropus paleojavanicus.

Mungkin banyak dari anda yang sudah mempelajari manusia purba jenis ini lengkap beserta ciri-ciri dari manusia purba jenis ini. Namun pastinya juga diantara kebanyakan dari anda sudah lupa bukan dengan pembahasan ini?

nah di sini kita akan sama-sama belajar kembali bagaimana itu manusia purba meganthropus paleojavanicus beserta ciri-ciri dari manusia purba ini. Meganthropus paleojavanicus sendiri memiliki makna yakni manusia raksasa yang berasal dari jawa.

Nah manusia purba jenis ini memang dikenal sebagai manusia purba yang teramat primitif. Adanya ilmu mengenai pembahasan manusia purba jenis ini juga merupakan hasil dari penemuan seorang ilmuan yang bernama Van Koeningswald.

Tepatnya ia telah menemukan fosil dari manusia purba jenis ini di Sragen Jawa Tengah. Nah karena penemuan dari Van Koeningswald inilah akhirnya diteliti bahwa fosil tersebut merupakan fosil dari manusia jaman dulu yang akhirnya bernamakan meganthropus paleojavanicus.

Meganthropus Paleojavanicus memiliki ciri-ciri seperti; tubuhnya terbilang kekar dan tegap, tidak memiliki dagu namun mempunyai geraham yang hampir sama seperti manusia, memiliki ukuran rahang yang lumayan besar, tulang pipinya relatif tebal, bagian kening dan bagian kepala belakang memiliki tonjolan.

Diperkirakan makanan pokok manusia purba meganthropus paleojavanicus adalah tumbuhan. Ciri yang tak kalah penting adalah manusia purba jenis ini telah hidup pada 2 hingga 1 juta tahun silam.

Dengan adanya beberapa ciri dari manusia purba meganthropus paleojavanicus ini maka kini anda tentunya sudah bisa membedakan manusia purba jenis ini dengan manusia purba jenis lainnya yang juga dipelajari dalam sejarah.

Penelitian manusia purba di Indonesia

Penelitian manusia purba di Indonesia dilakukan oleh :

1. Eugene Dubois,

Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung.

Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju)

Fosil lain yang ditemukan adalah : Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera,  Antropus= Manusia, Erectus= berjalan tegak) ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.

  • Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
  • Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo

Penemuan Fosil Manusia Purba di Jawa Tengah – Jawa Timur:

1.  Sangiran                 2 . Sambungmacan
3 . Sonde                     4 . Trinil
5 . Ngandong              6 . Kedung Brubus
7 . Kalibeng                 8 . Kabuh
9 . Pucangan              10 . Mojokerto (Jetis-Perning)

2. G.H.R Von Koeningswald

Hasil penemuannya adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 – 1941 ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo.
Penemuan lain tentang manusia Purba :

Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan Patiayam (kudus).

3.  Prof. DR. T. Jacob dari UNIVERSITAS GAJAH MADA

Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia adalah :

  • Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia Timur), Tabon (Filipina), dan Cina.
  • Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai Sinanthropus Pekinensis.
  • Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Dusseldorf, Jerman, yang dinamai Homo Neanderthalensis. Menurut Dubois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis, sehingga ia berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk golongan bangsa Australoid.

Berbagai jenis fosil manusia purba telah ditemukan di Indonesia. Antara lain di Jawa, Sumatra Utara, Aceh, Flores, Sulawesi Selatan Bahkan di Kalimantan Selatan. Namun penemuan fosil manusia banyak terdapat di Pulau Jawa, terutama di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo. Jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia Antara lain Pithecanthropus Erectus, Homo, dan Meganthropus Paleojavanicus.

Pengertian Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba yang tertua di Indonesia. Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata-kata berikut ini:

  • Mega yang artinya adalah “besar”.
  • Anthropus yang artinya adalah “manusia”.
  • Paleo yang artinya adalah “paling tua/tertua”.
  • Javanicus yang artinya adalah “Jawa”.

Jadi Meganthropus Paleojavanicus artinya adalah “manusia bertubuh besar yang paling tua dari Pulau Jawa”. Meganthropus Paleojavanicus diperkirakan hidup pada dua juta tahun yang lalu.

Sejarah Penemuan Fosil Meganthropus Paleojavanicus

Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa tengah antara tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun.

Ciri-Ciri Meganthropus Paleojavanicus

Ciri-ciri manusia purba Meganthropus Paleojvanicus adalah sebagai berikut:

  • Mempunyai tonjolan tajam di belakang kepala.
  • Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
  • Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
  • Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
  • Makanannya berupa tumbuh-tumbuhan.

Related Posts