15 ciri globalisasi

Globalisasi adalah integrasi ekonomi dan masyarakat di seluruh dunia. Proses ini terutama dicirikan oleh pembentukan jaringan internasional yang menghubungkan negara, perusahaan, dan manusia.

Globalisasi bukanlah fenomena baru-baru ini. Gelombang pertama globalisasi berlangsung dari tahun 1870 hingga 1914, diikuti oleh kemunduran akibat perang dunia abad ke-20. Gelombang globalisasi terbaru dimulai sekitar tahun 1980 dan meluas hingga saat ini.

Selanjutnya, kami paparkan ciri-ciri globalisasi.

1. Ini mencakup lima dimensi

Globalisasi merupakan proses yang tumpang tindih dengan lima dimensi, yaitu:

  • Dimensi ekonomi : perusahaan dan korporasi dari satu negara membangun diri di negara lain, baik dengan menjual produknya, membuka anak perusahaan atau membentuk aliansi dengan perusahaan lain. Contoh yang paling jelas adalah rantai makanan cepat saji seperti McDonald’s.
  • Dimensi Politik : melalui pembentukan organisasi antar pemerintah seperti United Nations Organization atau European Community.
  • Dimensi Sosial : mobilitas orang antar negara menciptakan hubungan sosial, serta interkomunikasi berkat infrastruktur dan teknologi komunikasi, seperti Internet.
  • Dimensi Budaya : Tradisi, adat istiadat, informasi, dan gagasan ditampilkan dan dibagikan di tempat selain tempat asalnya. Hal ini terlihat pada difusi yoga asli India, atau cita rasa sushi khas Jepang.
  • Dimensi Lingkungan : masalah seperti perubahan iklim, hujan asam dan lubang ozon tidak terbatas pada suatu negara atau wilayah, dan harus ditangani secara keseluruhan.

2. Mengangkut barang lebih murah

Ciri terpenting globalisasi adalah turunnya biaya transportasi. Dalam gelombang globalisasi pertama, hal ini dimungkinkan oleh peralihan dari pelayaran ke kapal uap dan kereta api. Dalam gelombang globalisasi kedua, antara tahun 1945 dan 1980, tarif angkutan laut menurun.

Dengan pengiriman peti kemas dan harga tiket pesawat yang lebih baik, kecepatan transportasi barang juga meningkat.

Baru-baru ini, teknologi baru dan digitalisasi informasi memungkinkannya untuk ditransmisikan di ruang virtual dengan biaya yang dapat diabaikan.

Biaya transportasi dipengaruhi oleh geografi dan kualitas infrastruktur. Oleh karena itu, wilayah pesisir dan negara-negara dengan jalur komunikasi yang baik memiliki kemungkinan yang lebih baik untuk melakukan industrialisasi dan memasuki jaringan global.

3. Arus orang ke pusat-pusat pembangunan

Gelombang globalisasi yang berbeda mendorong perpindahan orang ke daerah-daerah yang menghasilkan kemakmuran ekonomi yang lebih besar. Alasannya sederhana: gaji di negara kaya lebih tinggi daripada di negara berkembang.

Misalnya, antara tahun 1870 dan 1914, jutaan orang bermigrasi dari kawasan Eropa yang kurang berkembang ke Amerika Utara dan kawasan lain di dunia baru. Di Asia, migrasi terjadi dari daerah berpenduduk padat seperti Cina dan India, ke Sri Lanka, Burma, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Migrasi ini ditandai dengan tenaga kerja yang tidak siap.

Gelombang globalisasi saat ini ditandai dengan berpihaknya pada migrasi tenaga kerja terdidik, yang dikenal dengan istilah “brain drain”.

Aliran orang ini pada gilirannya merangsang aliran modal: para migran mengirim sejumlah besar uang kepada keluarga mereka dalam bentuk remitansi. Misalnya, India menerima enam kali lebih banyak uang dari luar negeri daripada dari bantuan internasional.

4. Peningkatan aliran modal

Ini tidak lebih dari pergerakan uang masuk dan keluar dari suatu negara. Dengan globalisasi, hambatan untuk investasi dari luar negeri telah berkurang. Hal ini mendorong masuknya pembiayaan swasta di negara berkembang.

5. Bangkitnya negara-negara yang terglobalisasi

Di antara ciri khas globalisasi baru-baru ini adalah partisipasi aktif lebih banyak negara berkembang. Di antaranya kita dapat menyebutkan Argentina, Cina, Hongaria, India, Malaysia, Meksiko, Filipina, dan Thailand.

Peningkatan partisipasi ini disebabkan oleh kebijakan perdagangan dan investasi yang lebih terbuka serta stabilitas politik.

6. Barang dan jasa material dinegosiasikan

Dengan kemajuan telekomunikasi dan Internet, negara-negara tidak hanya mengekspor bahan mentah, seperti besi, kayu, dan minyak, tetapi mereka juga dapat mengekspor berbagai jenis layanan. Kami memiliki contoh ini di Call Center . Misalnya, seseorang di Amerika Serikat dapat menelepon layanan pelanggan dan dijawab oleh seseorang di India.

7. Kemungkinan yang lebih besar dengan pasar yang lebih besar

Perusahaan memiliki lebih banyak konsumen untuk produk mereka. Misalnya, produk ” Made in China ” dapat ditemukan hampir di mana saja di dunia, tidak hanya di China. Perusahaan mobil Jepang dapat menjual mobil mereka di benua lain.

8. Persaingan yang lebih besar antar perusahaan

Dengan pasar sebesar planet ini, persaingan juga meningkat. Hal ini merangsang kreativitas, inovasi dan kualitas produk. Selain itu, persaingan yang meningkat juga menyebabkan penurunan harga dan penghancuran monopoli lokal.

9. Menurunkan hambatan perdagangan

Untuk memasuki jaringan globalisasi ekonomi, negara-negara harus menghilangkan atau mengurangi pembatasan impor.

10. Pengentasan kemiskinan

Ketika negara-negara berkembang mengintegrasikan ekonomi mereka ke dalam pasar global, peluang untuk pekerjaan yang lebih baik terbuka bagi orang miskin. Beberapa contoh pengurangan kemiskinan berkat globalisasi adalah kasus Cina, India, Uganda dan Vietnam.

Di Cina, kemiskinan di sektor pedesaan berkurang sebesar 85% dari tahun 1978 hingga 1999. Di Vietnam, kemiskinan berkurang setengahnya dalam jangka waktu sepuluh tahun.

11. Percepatan perkembangan teknologi

Negara-negara yang paling banyak berinvestasi di negara lain – Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Swiss, dan Belanda – juga merupakan negara yang paling banyak menghasilkan teknologi. Perusahaan multinasional merupakan sumber penelitian dan pengembangan serta alih teknologi.

12. Komunikasi ide yang lebih cepat

Setiap gelombang globalisasi ditandai dengan transmisi informasi dan ide yang lebih cepat. Dari surat menunggang kuda sampai abad ke-19, itu diteruskan ke layanan surat dan komunikasi telepon di abad ke-20.

Saat ini, jaringan satelit dan interkoneksi digital menjadikan Internet sebagai jaringan komunikasi terluas di planet ini.

13. Kerjasama internasional yang lebih besar dalam mendukung lingkungan

Integrasi internasional diperlukan ketika kita berbicara tentang masalah lingkungan. Pemanasan global, polusi dan lapisan ozon adalah masalah yang menarik bagi semua orang.

Globalisasi lingkungan melibatkan kesepakatan internasional untuk melindungi lingkungan. Di antaranya kita dapat menyebutkan protokol Kyoto dan kebijakan untuk menghilangkan chlorofluorocarbons, yang menyebabkan hilangnya ozon di stratosfer.

14. Globalisasi politik

Kepentingan komersial antar negara juga membentuk hubungan kekuasaan mereka. Negara-negara yang bergantung pada orang lain untuk pasokan bahan baku berada di bawah pengaruh mereka dan dapat dipengaruhi oleh konflik internal di negara-negara tersebut.

15. Globalisasi budaya

Globalisasi juga ditandai dengan pertukaran budaya. Orang-orang membawa kebiasaan mereka dalam makanan, perilaku, dan perayaan, yang mungkin diterima atau tidak diterima di negara tempat mereka tiba. Dengan cara yang sama, orang-orang ini mempelajari kebiasaan baru dari tempat yang menerima mereka.

Globalisasi budaya ini juga diwujudkan melalui televisi, bioskop, sastra, dan jejaring sosial. Serial televisi Amerika bertugas menampilkan tradisi dunia seperti Thanksgiving dan perburuan telur Paskah, peristiwa yang dapat dilihat di negara lain.

Anda mungkin juga tertarik untuk melihat:

  • Kelebihan dan kekurangan globalisasi
  • Perdagangan luar negeri dan perda
    gangan internasional
  • Impor dan ekspor
Referensi

Darity, WA (Pemimpin Redaksi) (2008) International Encyclopedia of the Social Sciences 2nd ed. Referensi Macmillan AS.

Laporan Penelitian Bank Dunia (2002) Globalisasi, Pertumbuhan dan Kemiskinan- Membangun Ekonomi Dunia yang Inklusif. Alfaomega Kolombia. Meksiko.