Dikotil dan Monokotil
Manusia sudah mengenal setidaknya 350.000 tumbuhan dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi. Agar mudah dalam mengenal dan mempelajarinya, maka manusia pun membuat berbagai klasifikasi untuk bisa membedakan satu tumbuhan dengan tumbuhan yang lain berdasarkan kesamaan tertentu yang ada pada tumbuhan tersebut.
Salah satu klasifikasinya adalah berdasarkan jenis keping biji yang ada pada tumbuhan itu. Untuk tumbuhan yang memiliki keping tunggal dinamakan tumbuhan monokotil, dan tumbuhan yang mempunyai keping ganda disebut sebagai tumbuhan dikotil.
Dengan begitu, secara tidak langsung tumbuhan dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan keping biji yang dimilikinya, yaitu tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Selain biji, kedua jenis tumbuhan ini memiliki berbagai ciri yang lain untuk menegaskan apakah tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan monokotil ataukah dikotil.
Hal ini untuk mempermudah dalam mengenali tumbuhan itu sendiri, mengingat tidak semua biji bisa dilihat dengan mudah. Salah satu ciri yang membedakan kedua jenis ini adalah struktur batang yang dimiliki masing-masing tumbuhan.

Batang Dikotil
Batang tumbuhan dikotil mempunyai zat yang bernama kambium, dan zat inilah yang membuat batang dikotil bisa mengalami pertumbuhan yang begitu pesat dan terus-menerus. Tidak hanya itu, batang yang mempunyai kambium cenderung lebih kokoh sehingga bisa tumbuh lebih tinggi dan lebih gagah.
Batang Monokotil
Berbeda halnya dengan tumbuhan monokotil, tumbuhan monokotil mempunyai batang yang tidak terdapat kambium di dalamnya. Dengan tidak adanya kambium pada batang tumbuhan monokotil, maka tumbuhan ini pun bertumbuh lebih kecil daripada tumbuhan dikotil.
Perbedaan
Hal ini pun semakin memudahkan manusia dalam mengidentifikasi jenis tumbuhan, apakah dikotil ataukah monokotil. Untuk tumbuhan yang memiliki batang keras seperti mangga, rambutan, kelapa, durian, maupun berbagai tumbuhan kokoh lain, bisa dikategorikan sebagai dikotil.
Sedangkan tumbuhan tak berkambium pada batangnya seperti pohon cabai dan pohon semangka, otomatis akan bisa mudah diklasifikasikan sebagai tumbuhan monokotil. Dengan adanya perbedaan ciri ini dan ciri lainnya, maka secara umum tumbuhan pun sudah mempunyai kelas yang berbeda dan mudah dilihat dari fisiknya saja.