Parafiletik adalah istilah yang digunakan dalam biologi evolusioner untuk menggambarkan sekelompok hewan yang mengandung leluhur dan beberapa, tetapi tidak semua, dari keturunan bersama. Menggambarkan sekelompok organisme sebagai kelompok parafiletik menyiratkan bahwa karena alasan tertentu, beberapa anggota kelompok alami telah ditempatkan ke dalam kelompok lain. Ada banyak alasan mengapa hal ini bisa terjadi.
Alasan Grup adalah Parafiletik
Pemahaman Baru
Kadang-kadang, organisme yang terlihat sangat berbeda sebenarnya terkait erat. Lihatlah grafik di bawah ini, menggambarkan hubungan filogenetik antara berbagai kelompok hewan.

Cladogram ini menunjukkan kelompok-kelompok binatang yang berbeda, dengan area bayangan hijau mewakili reptil, atau kelompok taksonomi “Reptilia”. Sebagaimana dijelaskan oleh gambar, reptil termasuk sekelompok hewan yang parafiletik. Ini adalah kelompok parafiletik karena tidak termasuk mamalia (“Mamalia”) dan burung-burung (“Aves”). Kedua kelompok ini adalah keturunan dari hewan pertama dengan perkembangan amnion, yaitu “Amniota”. Amniota, sebagai suatu kelompok, akan mencakup burung dan mamalia, dan akan menjadi monofiletik.
Banyak kelompok yang kita anggap kelompok alami, seperti reptil, sebenarnya parafiletik. Meskipun mereka termasuk banyak hewan terkait dan nenek moyang mereka, kelompok-kelompok parafiletik ini gagal untuk memperhitungkan keseluruhan gambaran dan keragaman kehidupan. Sementara banyak dari klasifikasi ini dibuat pada hari-hari ketika hewan dinilai semata-mata oleh penampilan mereka. Ketika teknik modern seperti analisis DNA mampu menginformasikan hubungan antar hewan, pola baru teramati.
Spesies yang Belum Ditemukan
Seringkali, kita bahkan tidak tahu bahwa kelompok yang kita diskusikan adalah parafiletik. Banyak spesies di dunia masih belum ditemukan, yang membuat mereka tidak dapat ditempatkan dalam filogeni. Jika suatu kelompok tidak mencakup semua spesies yang ada, itu adalah kelompok parafiletik. Kelompok parafiletik tidak selalu salah, karena ia menunjukkan hubungan antara organisme dan keturunan mereka. Namun, dalam menganalisis kelompok parafiletik, para ilmuwan tidak bisa mendapatkan pandangan penuh tentang hubungan antar hewan.
Bahasa
Seringkali, bahasa umum untuk hewan melebihi nama ilmiah yang dianggap berasal dari mereka. Meskipun ini sangat bermanfaat bagi orang-orang biasa yang mencoba untuk berkomunikasi tentang berbagai hewan, seringkali kesulitan bagi para ilmuwan yang mencoba untuk menggambarkan hubungan rumit antara hewan. Pertimbangkan kata “tawon”. Apa artinya itu bagimu? Itu mungkin berarti serangga, dengan sayap, bagian perut yang tipis, dan penyengat tajam. Meskipun definisi tersebut cukup untuk memahami apa yang seseorang maksud ketika mengucapkan kata “tawon”, itu tidak cukup memberi tahu Anda jika Anda seorang entomolog. Pertimbangkan pohon filogenetik parafiletik di bawah ini.

Di sini, Anda dapat dengan jelas melihat bahwa apa yang oleh orang awam disebut “tawon” sebenarnya adalah kelompok parafiletik yang tidak menyertakan semut dan lebah. Ketika Anda memikirkannya, mudah untuk melihat bagaimana serangga ini terkait dengan tawon, tetapi masih salah untuk memanggil semut atau lebah sebagai tawon. Namun, menurut hubungan genetik antara hewan, mereka semua harus menjadi bagian dari pengelompokan filogenetik yang sama.
Bahasa adalah penghalang umum bagi para ahli biologi evolusi, dan menciptakan banyak kelompok parafiletik. Ini sering dilakukan secara tidak sadar, karena kita hanya mewarisi bahasa kita dari orang tua kita dan harus belajar bagaimana menggunakannya dengan baik. Sebagai contoh, sementara sekarang diakui bahwa semut dan lebah sebenarnya adalah bagian dari pengelompokan tawon parafiletik, kita akan selalu memanggil mereka semut dan lebah. Semut tidak akan disebut “tawon tanpa sayap”, dan lebah pun tidak akan menjadi “tawon berbulu”. Bahasa memiliki kecenderungan untuk tetap, membuat kelompok parafiletik kurang lebih menjadi persyaratan ketika membahas evolusi dan hubungan antar spesies.