Kebudayaan Kapak Persegi

Neolitikum merupakan fase terpenting dalam perkembangan manusia purba. Hal ini dikarenakan pada masa ini terjadi revolusi kebudayaan. Pada zaman neolitikum ini juga dikenal sebagai zaman batu muda.

Yang menjadi ciri khas dari orang zaman dulu ialah hidup dengan cara berburu dan berpindah-pindah. Terdapat beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa manusia purba melakukan perburuan dan selalu berpindah tempat.

Diantaranya ialah kebutuhan makanan dan minuman tergantung pada alam. Sehingga ketika di satu tempat sudah habis stok makanannya, maka mereka berburu ke tempat yang lain. Pada saat itu, manusia purba belum mengenal bercocok tanam dan masih menggunakan alat yang terbuat dari batu yang masih kasar untuk melengkapi aktifitas keseharian mereka.

Pada masa neolitikum, perburuan atau food gathering mulai berubah menjadi food producing. Pada masa ini para manusia purba mulai melakukan aktifitas bercocok tanam. Di dalam zaman neolitikum ini juga diklasifikasikan menjadi dua tahap dalam perkembangan, yakni kebudayaan kapak persegi dan kebudayaan kapak lonjong.

Kapak Persegi

Sebutan kapak persegi ini pertama kali disebut oleh Von Heine Gelderen. Sebutan kapak persegi ini mengacu pada bentuk kapak itu sendiri yang berbentuk persegi panjang dan trapesium. Ukuran kapak persegi juga bermacam-macam.

Pacul atau beliung merupakan sebutan untuk kapak persegi yang berukuran besar. Sedangkan kapak persegi yang berukuran kecil disebut tatah atau tarah. Kepulauan indonesia yang berada di bagian barat, seperti sumatera, Jawa dan Bali merupakan daerah penyebaran kapak persegi.

Hal ini dibuktikan dengan adanya sentra teknologi kapak bentuk persegi ini yang berada di Lahat Palembang, Sukabumi, Bogor, Tasikmalaya, Lereng Gunung Ijen dan Pacitan Madiun. Di sebuah desa dekat kabupaten Bogor juga ditemukan batu asahan.

Kapak persegi ini sangat cocok digunakan sebagai alat pertanian.

Kapak Lonjong

Selanjutnya ada kebudayaan kapak lonjong. Sebutan lonjong ini disesuikan dengan bentuk kapaknya yang lonjong. Bentuk lonjong ini agak bulat seperti telur. Di bagian ujungnya terdapat di bagian tangkai dan bagian ujung yang lain diasah sehingga menjadi tajam.

Related Posts