Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Momen selepas berhubungan intim kadang terasa seperti perjalanan yang baru dimulai. Kita sering kali terbawa emosi, antara bahagia, cemas, dan, sekaligus, butuh refleksi. Ada yang bilang, momen itu adalah waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dan di situlah pentingnya doa selepas bersetubuh.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Sejujurnya, saat pertama kali mendengar tentang doa ini, saya merasa skeptis. “Apakah benar doa setelah berhubungan intim itu ada perannya?” sering kali terbetik dalam benak saya. Namun, seiring berjalannya waktu, saya menemukan bahwa ada kedamaian yang tak terlukiskan ketika kita mengingat Tuhan setelah momen-momen yang intim ini. Penutupan yang sederhana tetapi penuh makna.
Percayalah, momen selepas berhubungan tubuh bisa menjadi momen yang penuh rasa syukur. Ada banyak hal yang bisa disyukuri: saling berbagi cinta, keintiman, dan saling pengertian. Namun, tidak jarang kita juga merasa terjebak dalam pikiran-pikiran negatif. Rasa cemas, atau bahkan pertanyaan tentang komitmen, seakan melayang-layang di kepala kita. Di situlah doa hadir sebagai pengingat akan kehadiran Tuhan.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Waktu itu saya sedang duduk di ruang kerja, semua orang pulang, tapi saya belum siap. Rasanya kayak ada beban yang belum saya taruh. Malam sebelumnya adalah malam yang indah bersama pasangan, namun setelahnya, saya terjebak dalam kegalauan. Apakah kami sudah melakukan hal yang benar? Apakah ada makna yang lebih dari sekadar fisik?
Saat itulah saya teringat pada doa yang sering didengar. Tanpa pikir panjang, saya mengambil waktu sejenak untuk menenangkan diri. Saya duduk di sudut ruang kerja, menutup mata, dan mencoba merasakan ketenangan. Dalam keheningan itu, saya mulai melafalkan doa dan meresapi maknanya. Rasanya seperti membebaskan diri dari beban yang selama ini ikut pulang dari momen-momen intim yang saya jalani.
Doa itu menjadi pengingat bahwa hubungan kami bukan hanya fisik semata, tapi juga spiritual. Saya jadi teringat akan kebersamaan yang kami bangun dengan penuh cinta dan rasa saling menghormati. Dan ternyata, saat itu saya merasa lebih dekat dengan pasangan, dengan Tuhan, dan dengan diri sendiri.
Lafal Doa dan Maknanya
Doa yang sering dibaca selepas bersetubuh adalah:
Dalam Bahasa Arab
اللَّهُمَّ اجْعَلْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الشَّيَاطِينِ حِجَابًا وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمُحِبِّيْنَ
Dalam Versi Latin
Allahumma aj’al baynana wa bayna asy-syayatin hijaban wa aj’alna min al-muhibbin.
Terjemahan ke Bahasa Indonesia
“Ya Allah, jadikanlah antara kami dan para syaitan sebuah hijab, dan jadikanlah kami dari orang-orang yang saling mencintai.”
Penjelasan Makna Doa
Makna doa ini begitu dalam. Ketika kita meminta agar Tuhan menjauhkan kita dari pengaruh buruk dan syaitan, kita juga mengingat kembali komitmen dan keharmonisan dalam hubungan. Ini adalah waktu untuk bersyukur atas cinta, sambil berdoa agar cinta itu tetap kuat dan tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif. Ketika kita melafalkannya, rasanya bisa melepaskan semua beban yang mungkin mengganggu pikiran.
Doa ini bukan sekadar ucapan, tetapi sebuah pengingat akan cinta yang lebih tinggi, cinta yang dibangun berdasarkan rasa hormat dan kepercayaan. Dalam momen intim, kita tidak hanya menyatu secara fisik, tetapi juga emosi dan spiritual. Doa menjadi simbol dari perjalanan tersebut.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Ada momen-momen khusus ketika saya merasakan perlunya membaca doa ini. Ketika emosi sedang memuncak, atau ketika kedamaian terasa hilang setelahnya. Saya pribadi lebih suka membacanya dalam tenangnya malam, setelah segala sesuatunya selesai dan hanya ada kami berdua. Saat suasana hati sudah tenang, membaca doa ini terasa lebih menyentuh.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca doa, ada beberapa tips ringan yang bisa dicoba. Pertama, ambil waktu sejenak untuk menarik napas dalam-dalam. Begitu menarik napas, rasakan aliran tenaga positif mengisi tubuh. Niatkan dalam hati untuk membacanya dengan tulus dan penuh ketulusan. Jika ada rasa cemas atau galau, luangkan waktu untuk melepaskannya sebelum berdoa.
Setelah berdoa, bawalah perasaan itu dalam interaksi sehari-hari. Tanyakan bagaimana perasaan masing-masing setelah momen intim tersebut. Ini bisa menjadi langkah selanjutnya untuk memperkuat hubungan dan memahami satu sama lain lebih baik.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan — lewat satu doa yang tulus. Doa selepas bersetubuh itu bukan hanya seremonial, melainkan sebuah jembatan untuk memperkuat ikatan batin antara pasangan. Mari kita ingat untuk selalu mengizinkan Tuhan hadir dalam setiap aspek hubungan kita.
Saat kita melepas pikiran-pikiran negatif dan menerima rahmat-Nya, kita memberi ruang bagi cinta yang lebih murni dan tulus. Dengan mengambil waktu untuk berdoa, kita tidak hanya menyambung hubungan dengan pasangan, tetapi juga dengan diri sendiri dan Sang Pencipta. Semoga kita selalu ingat untuk berdoa bukan hanya setelah berhubungan intim, tetapi juga dalam setiap langkah kehidupan kita.



