Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Di tengah rutinitas harian yang kadang membosankan, mungkin kita mulai lupa akan esensi dari hal-hal kecil yang seharusnya bisa menjadi momen berharga. Salah satunya adalah ketika kita berpakaian.
Berpakaian bukan sekadar menutupi tubuh kita. Setiap pakaian yang kita pilih memiliki makna, dan momen ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk merenung dan berdoa. Dalam setiap helai kain yang kita kenakan, ada potensi untuk memancarkan kebaikan dan keindahan. Maka, mengapa tidak kita awali setiap hari dengan doa saat berpakaian?
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Kita semua pernah mengalami hari-hari yang tidak bersahabat. Ketika bangun pagi, kita merasa tidak ada yang benar-benar siap untuk berhadapan dengan dunia di luar sana. Pernahkah merasakan beratnya memulai hari, mungkin disebabkan oleh masalah pribadi atau tanggung jawab yang terus menerus menghimpit?
Saya ingat sebuah pengalaman ketika saya harus bersiap pergi ke acara penting, tetapi perasaan gelisah justru menghantui saya. Pakaian yang saya pilih terasa tidak cukup. Rasanya seperti saya sedang berusaha keras untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Di tengah keresahan itu, saya merenungkan arti dari doa ketika berpakaian.
Doa ini menjadi pengingat bahwa ketika kita berdandan, kita tidak hanya mempersiapkan diri secara fisik, tetapi juga secara emosional dan spiritual. Dengan satu lafaz, kita bisa menyerahkan semua beban dan harapan kepada-Nya, sehingga kita merasa lebih ringan.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Waktu itu, saya sedang duduk di ruang kerja. Semua orang pulang, tapi saya belum siap. Rasanya kayak ada beban yang belum saya taruh, entah itu harapan atau tujuan yang belum tercapai. Lalu, saya melihat ke cermin. Sayangnya, saat itu saya hanya melihat refleksi seorang yang terbebani.
Dalam keadaan tersebut, tiba-tiba saya teringat doa ringkas yang sering diajarkan oleh orang tua saya, “Allahumma inni as’aluka min khayriha wa khayri ma suni’a fiha.” (اللّهُمِّ إنّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا سُنِعَ فِيْهَا).
Dengan hati yang walau masih bergetar, saya melafalkan doa itu. Tiba-tiba, suasana di ruangan itu terasa berbeda. Momen saya berpakaian menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar persiapan fisik. Saya merasa ditransformasikan—dari seseorang yang merasa terbelenggu menjadi seseorang yang siap menjalani hari dengan penuh kepercayaan diri.
Lafal Doa dan Maknanya
Lafal doa ketika berpakaian dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:
اللّهُمِّ إنّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا سُنِعَ فِيْهَا.
Dalam versi Latin, doa ini ditulis sebagai:
“Allāhumma innī as’aluka min khayrihā wa khayri mā sunica fīhā.”
Yang berarti dalam bahasa Indonesia:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya dan kebaikan apa yang dibuat dari pakaian ini.”
Penjelasan Makna Doa
Makna dari doa ini cukup mendalam. Pada dasarnya, dengan melafalkan doa ini, kita meminta agar pakaian yang kita kenakan membawa kebaikan bagi kita. Bukan hanya sekadar pelindung, tetapi juga harapan agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Kita juga meminta agar setiap langkah yang kita ambil di dalam pakaian tersebut berkontribusi pada kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Ketika kita merenungkan hal ini, saya merasakan bahwa ada kekuatan dalam setiap kata. Doa ini mengingatkan kita bahwa berpakaian bukan sekadar tentang penampilan, tetapi tentang niat untuk berbuat baik. Setiap kali kita mengenakan pakaian, kita harus mempertimbangkan: Apakah ini akan membawa dampak positif dalam hidup saya dan orang di sekitar saya?
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Mungkin Anda bertanya-tanya, kapan sih waktu terbaik untuk membaca doa ini? Dalam pengalaman saya, setiap kali kita berdiri di depan cermin, baik saat berpakaian untuk pergi bekerja, menghadiri acara, atau bahkan sekadar bersantai di rumah, adalah waktu yang tepat.
Saat memulai hari, kita mungkin merasa tertekan oleh banyaknya tuntutan yang harus dihadapi. Dalam momen ini, membaca doa ketika berpakaian bisa membawa ketenangan jiwa. Apalagi jika kita merasa gelisah atau takut akan penilaian orang lain; doa ini bisa menjadi perisai yang membantu kita menghadapi apa pun yang ada di depan.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca doa, sebaiknya kita menciptakan suasana tenang. Tarik napas dalam-dalam, rasakan setiap detak jantung, dan niatkan dengan khusyuk. Jika memungkinkan, matikan gadget dan biarkan diri kita terhubung dengan diri sendiri. Setelah membaca doa, seimbangkan diri kita kembali, dan ijin Allah untuk menjaga hati tetap tenang dan fokus.
Setelah memakai pakaian, ingatlah juga untuk mengingat kembali niat dan tujuan yang diharapkan. Dengan cara ini, kita tidak sekadar menjadi penampilan luaran, tetapi juga memperkuat kepribadian yang kita ingin tunjukkan kepada dunia.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan—lewat satu doa yang tulus. Semoga setiap kali kita berpakaian, kita dapat mengingat makna di balik setiap lintasan benang dan setiap sajian warna.
Ingatlah bahwa doa adalah sarana untuk melepaskan beban dan menjalin kedekatan dengan Sang Pencipta. Saya berharap, kita semua dapat mengubah momen berpakaian menjadi momen refleksi dan penyerahan. Sejalani hidup dengan pakaian yang membawa kebaikan, dan percayalah bahwa setiap langkah kita didampingi oleh-Nya.

