Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Saya masih ingat momen ketika saya baru saja pulang dari kerja yang melelahkan. Begitu memasuki rumah, saya merasa seperti melangkah ke dalam suasana yang penuh kebisingan—pikiran tentang deadline, tugas yang belum selesai, dan masalah kecil yang datang silih berganti. Sebelum saya berpikir tentang pakaian yang harus saya kenakan untuk bersantai, saya merasakan perlu sejenak untuk kembali menata jiwa.
Doa itu datang ke dalam pikiran saya, sebuah rutinitas sederhana namun sangat berarti. Sebelum memakai pakaian, umat Muslim diajarkan untuk membaca doa. Ini bukan sekadar kalimat, melainkan sebuah pengingat untuk bersyukur, merasa tenang, dan mempersiapkan diri dalam setiap langkah yang diambil. Mari kita selami lebih dalam mengapa doa ini penting untuk kita.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Saya sering kali terjebak dalam rutinitas yang membuat saya lupa untuk bersyukur. Setiap kali berpikir tentang doa sebelum berpakaian, rasanya seperti mengingatkan diri bahwa setiap detil, sekecil apapun, seharusnya diakhiri dengan rasa syukur. Dalam balutan pakaian baru atau hanya sekadar baju kesayangan, ada banyak alasan untuk merasa bersyukur.
Bukan hanya sekadar mempersiapkan diri dengan fisik, tetapi juga menyiapkan hati sebelum memulai aktivitas. Sederhana tetapi memiliki makna yang dalam. Ini bukan hanya ritual, tetapi sebuah momen refleksi—momen untuk mengarahkan pandangan dan pikiran kita pada yang lebih besar dari sekadar urusan sehari-hari. Dalam doa tersebut, kita diingatkan untuk memberikan semua kecemasan dan ketakutan kita kepada Tuhan.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Waktu itu saya sedang duduk di ruang kerja, semua orang pulang, tapi saya belum siap. Rasanya kayak ada beban yang belum saya taruh—sebuah beban yang seharusnya saya serahkan kepada-Nya. Ketika saya membuka lemari pakaian, pandangan saya terhenti pada baju yang saya janjikan untuk dipakai di hari istimewa.
Namun, saat hendak memakainya, saya merasa ada sesuatu yang mengganjal. Suasana hati yang kacau ini tidak memberi saya ketenangan. Akhirnya, entah kenapa, saya mengambil wudhu dan berdiri di depan cermin. Dalam keadaan ini, saya teringat untuk membaca doa pakai pakaian.
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dari pakaian ini, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang ada padanya.” APA? Dalam sekejap, saya merasa lebih lega. Satu kalimat itu membawa perubahan yang begitu signifikan. Rasanya semua beban yang sebelumnya mengunci hati saya terlepas, dan saya siap memulai hari dengan lebih bersemangat. Sederhana, tapi sangat berharga.
Lafal Doa dan Maknanya
Jadi, apa sebenarnya doa yang kita ucapkan sebelum mengenakan pakaian?
Doa
الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا
Alhamdulillahilladzi kasaanii haza
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya pakaian ini.”
Makna dalam Bahasa Indonesia
Terjemahan:
“Ya Allah, aku bersyukur kepada-Mu atas pakaian yang Engkau berikan kepadaku.”
Penjelasan Makna Doa
Mengucapkan doa ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi meresapi setiap kata yang diucapkan. Saat kita mengucapkan alhamdulillah, kita mengingatkan diri akan kasih sayang-Nya yang tidak terhingga. Dari pakaian yang kita kenakan, kita diingatkan akan keberlimpahan yang ada—bahwa kita memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan dunia dengan cara yang baik.
Doa ini juga membantu kita untuk menyadari, bahwa sejauh apapun hidup kita melangkah, seberapa canggih dan mandi kita menganggap diri kita, semuanya berakar dari rasa syukur yang dalam. Pakaian yang kita kenakan adalah simbol dari banyaknya nikmat, bukan hanya sekedar penutup tubuh.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Sebaiknya, kita membaca doa ini ketika suasana hati agak tenang dan fokus. Misalnya, saat kita baru saja bangun tidur, setelah berwudhu, atau sebelum melangkah ke tempat kerja. Selalu ada keheningan saat kita menyiapkan diri untuk hari itu, dan inilah saat yang tepat untuk mengucapkan doa.
Tentu saja, saat mengucapkannya, kita perlu menghayati. Jangan buru-buru, sediakan waktu untuk berdialog dengan diri sendiri dan Tuhan. Itulah keindahan dari praktik ini; bukan hanya membaca, tetapi merenungkan.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Seisi hati dan pikiran kita harus bersih dan tenang. Sebelum membaca, alangkah baiknya kita menarik napas dalam-dalam, fokus pada niatan, dan berniat dengan khusyuk. Saat selesai, coba ambil momen sejenak untuk bersyukur atas semuanya, sekecil apapun.
- Tenangkan diri: Cobalah untuk duduk dengan nyaman, dan pejamkan mata sejenak.
- Tarik napas: Rasakan setiap tarikan napas, sampai ketenangan menyelimuti.
- Niatkan dengan khusyuk: Ucapkan kata-kata dalam hati.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan—lewat satu doa yang tulus. Dalam langkah kita sehari-hari, ingatlah untuk selalu berdoa, tidak hanya saat memakai pakaian, tetapi di setiap aktivitas.
Dengan membawa hati yang bersyukur, kita tidak hanya menyiapkan diri untuk aktivitas, tetapi juga menjadikan setiap langkah menjadi lebih bermakna. Semoga setiap hari kita bisa memulai dengan kesadaran, rasa syukur, dan cinta, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang-orang di sekitar kita.
Selamat berdoa, teman-teman! Mari kita ciptakan hari ini lebih berarti dengan mengingat segala yang telah kita terima.


