Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Sebagai orang tua, sering kali kita dihadapkan dengan berbagai situasi yang penuh kecemasan, terutama saat harus mengantar anak-anak kita berkendara. Apakah itu perjalanan ke sekolah, ke taman bermain, atau sekadar jalan-jalan di sekitar rumah. Dalam momen-momen ini, pikiran kita bisa melayang jauh, merisaukan keselamatan mereka. Di situlah pentingnya doa, khususnya doa naik kendaraan.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Setiap kali saya mengantar anak saya, selalu ada detakan jantung yang tak bisa dihindari. Ingatkan semua kejadian yang mungkin terjadi di jalan. Cuaca yang tidak menentu, kendaraan lain yang kadang tidak mematuhi aturan, atau anak-anak yang tiba-tiba berlarian di jalan. Rasa was-was ini kadang membuat kita lupa untuk bersyukur atas kesempatan yang ada. Dan di sinilah doa menjadi pelindung.
Satu ketika, saat kami sedang dalam perjalanan menuju sekolah, tiba-tiba seorang pengendara lain melaju kencang di sisi kami. Betapa nyeri hati ini, hingga Napas terasa tercekat. Dalam detik-detik ketegangan itu, spontan saya mengucapkan doa sebelum melanjutkan perjalanan. Saya hanya berharap, doa itu bisa membawa perlindungan bagi anak saya. Dan syukurlah, kami selamat sampai di tujuan.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Suatu hari, seorang sahabat bercerita tentang pengalamannya saat mengantar anaknya yang baru berusia lima tahun. Dia mengungkapkan kekhawatirannya ketika anaknya meminta untuk duduk di depan. “Sepertinya mereka lebih berani dan penasaran,” ujarnya. Dan dalam sesi obrolan yang hangat itu, kami sepakat bahwa rasa takut dan cemas adalah hal yang wajar.
Nah, sahabat saya ini terbiasa membaca doa naik kendaraan sebelum memulai perjalanan. Dia merasa bahwa dengan berdoa, dia tidak hanya ingin melindungi anaknya dari bahaya, tapi juga ingin menanamkan rasa percaya diri. Hingga satu hari, ketika teman sekolahnya mengalami kecelakaan kecil saat naik kendaraan, sahabat saya merasa sangat bersyukur karena Tuhan melindungi anaknya. Dia berujar, “Setiap kali kita berdoa, kita mengingatkan diri kita bahwa kita tidak sendirian.”
Lafal Doa dan Maknanya
Berikut adalah doa yang biasa dibaca saat naik kendaraan:
Lafal Doa (bahasa Arab)
بِسْمِ اللَّهِ الْكَبِيرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِي السَّفَرِ بَرَكَاتٍ وَمَكْرُوهَاتٍ وَمَشَاقًّا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ وَحْشَةِ السَّفَرِ وَمَشَاقَاتِهِ.
Versi Latin
Bismillahi al-kabir, Allahumma inni as’aluka fi as-safar barakatin wa makruhatin wa machaqqa, wa a’udzu bika min wahsyati as-safar wa machaqqati.
Terjemahan ke Bahasa Indonesia
“Dengan nama Allah yang Maha Besar, Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dalam perjalanan ini, berikanlah keberkahan dan jauhkanlah berbagai kesulitan. Lindungilah aku dari ketakutan yang menyerang selama perjalanan.”
Penjelasan Makna Doa
Doa ini mencerminkan harapan kita yang paling dalam agar perjalanan yang kita lalui selalu dalam lindungan Tuhan. Saat melafalkan doa ini, hati kita merasa lebih tenang dan yakin bahwa kita tidak sendiri. Ketika kita berdoa, kita menunjukkan kerendahan hati kita kepada Allah, meminta perlindungan dan bimbingan-Nya.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Ada beberapa momen yang paling tepat untuk membaca doa ini. Misalnya, sebelum kita berangkat saat mengantar anak sekolah atau saat akan melakukan perjalanan jauh. Kriminalitas atau kecelakaan tentu tidak bisa kita prediksi, tetapi kita bisa mempersiapkan hati dan jiwa kita dengan berdoa.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca doa, cobalah untuk melakukan persiapan ringan. Tanya pada diri sendiri, apa tujuan dari perjalanan ini. Ambil napas dalam-dalam, tenangkan pikiran dan niatkan dengan khusyuk. Ketika selesai membaca doa, ingatlah untuk bersyukur—entah itu dengan mengucapkan terima kasih kepada Allah atau hanya sekadar dalam hati. Ini adalah cara kita untuk menunjukkan rasa syukur yang tulus.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan — lewat satu doa yang tulus. Dengan berdoa, kita belajar untuk mengikatkan semua kekhawatiran kita kepada-Nya. Kita mengajak anak-anak kita untuk memahami betapa pentingnya percaya kepada Allah di setiap langkah hidup ini. Dengan begitu, meskipun kita menghadapi ketidakpastian, kita tahu bahwa ada tangan Allah yang selalu melindungi dan membimbing kita.
Semoga artikel ini mengingatkan kita akan kekuatan doa, terutama saat kita bersama anak-anak kita. Setiap perjalanan adalah kesempatan untuk bersyukur dan mengingat-Nya. Mari kita jaga kebiasaan ini, agar perjalanan kita selalu dipenuhi dengan dukungan dan perlindungan dari Sang Pencipta.

