Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Merasa terjebak dalam rutinitas, ditambah dengan kesibukan yang tak ada habisnya, sering kali saya menemukan diri ini berada di dalam kendaraan, menatap keluar jendela tanpa tujuan nyata, hanya mencari ketenangan dalam keheningan. Momen-momen seperti itu seringkali mengingatkan saya pada pentingnya doa, terutama doa naik kendaraan.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Sebagai manusia, kita selalu dalam perjalanan — entah itu perjalanan fisik, emosional, atau spiritual. Setiap kali saya berada dalam kendaraan, mulai dari mobil, motor, hingga kendaraan umum, selalu ada kecemasan yang menyertainya. Saya sering kali khawatir akan keselamatan, baik untuk diri sendiri maupun orang-orang yang saya cintai. Di sinilah doa naik kendaraan menjadi sangat relevan.
Suatu hari, saya pernah mengalami insiden hampir kecelakaan. Saat itu, saya sedang berkendara melewati jalanan yang licin setelah hujan. Tiba-tiba, mobil di depan saya mengerem mendadak, dan reflex saya hanya bisa berdoa. Di saat-saat ketegangan itu, saya mengucapkan doa naik kendaraan. Rasanya, seolah ada sesuatu yang mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Dan, alhamdulillah, saya berhasil menghindari kecelakaan tersebut. Ini membuat saya semakin yakin bahwa doa memiliki kekuatan yang luar biasa.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Saya ingat momen ketika seorang teman baik saya, Rina, sedang dalam perjalanan mudik. Sudah jauh dia merencanakan perjalanan ini, dengan izin dari orang tua dan harapan untuk bisa berkumpul dengan keluarga. Namun, di tengah perjalanan, mobilnya mengalami kendala. Mesin mobil mati mendadak di tengah jalan raya. Salah satu hal yang pertama kali Rina lakukan adalah berdoa.
Dia menceritakan bagaimana dia merasakan ketidakpastian dan kecemasan. Namun, saat mengucapkan doa, tiba-tiba ketenangan menyelimuti dirinya. Dia merasa seolah ada yang menjaga, menuntunnya dalam situasi sulit. Dan, sungguh! Beberapa menit kemudian, seorang mekanik berhenti dan menawarkan bantuan. Setelah mobilnya diperbaiki, dia melanjutkan perjalanan dengan penuh syukur.
Kisah Rina ini mengingatkan saya betapa pentingnya mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, termasuk saat kita berkendara. Kita sering kali merasa berkuasa atas kendaraan dan perjalanan kita, tetapi dengan satu doa, kita melepaskan semua kekhawatiran dan membiarkan Tuhan yang mengatur segala sesuatunya.
Lafal Doa dan Maknanya
Dalam perjalanan, sangat disarankan untuk mengucapkan doa tertentu sebelum kita memulai perjalanan. Doa naik kendaraan dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:
بِسْمِ اللَّهِ الْرَّحْمَـٰنِ الْرَّحِيمِ
Bismillah hir-Rahman ir-Rahim
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِي السَّفَرِ بَرَّ وَتَقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، وَاللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعدَهُ
Allahumma inni as’aluka fis-safari birran wa taqwa, wa min al-‘amali ma tardha, wa Allahumma hawwina ‘alaina safarana haza, wa atwi ‘anna bu’dahu.
Terjemahan ke dalam bahasa Indonesia adalah:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dalam perjalanan ini agar Engkau memberkati perjalanan ini, menjaga keselamatan dan kebaikan, dan memudahkan perjalanan ini bagi kami.”
Penjelasan Makna Doa
Doa ini bukan sekadar ungkapan lisan; itu adalah pengingat untuk kita agar selalu bersandar pada Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. Ketika kita menyebut nama Allah di awal perjalanan, kita seakan mengundang-Nya untuk turut serta dalam setiap detak jantung perjalanan kita.
Makna dari doa ini mengajak kita untuk menyadari bahwa meskipun satu perjalanan bisa berakhir dengan tujuan, perjalanan hidup kita selalu dipenuhi tantangan dan kejutan. Dengan berdoa, kita membuka diri untuk menerima bimbingan dan perlindungan dari-Nya.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Sementara berkendara, momen terbaik untuk membaca doa ini adalah sebelum kita berangkat. Hal ini berkaitan dengan kesiapan mental dan hati. Saat kendaraan sudah siap dan kita bersiap untuk pergi, itu adalah saat yang tepat untuk menyatu dengan doa dan izin Tuhan.
Sebelum kita mengucapkannya, penting untuk menciptakan suasana yang tenang. Alangkah baiknya jika kita bisa menarik napas dalam-dalam dan merasakan ketenangan sebelum memulai perjalanan. Dalam perjalanan, jika situasi terasa menegangkan, jangan ragu untuk mengulangi doa ini.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca doa, ada beberapa adab yang bisa kita aplikasikan. Pertama, luangkan waktu sebentar untuk menenangkan pikiran. Tarik napas dalam-dalam. Rasakan setiap tarikan dan hembusan udara. Kedua, niatkan doa ini dengan khusyuk. Dalam hati, kita bisa berdoa dengan tulus, untuk diri kita sendiri dan orang lain.
Setelah membaca doa, penting juga untuk bersyukur, baik atas perjalanan yang telah dilalui maupun perjalanan yang akan datang. Rasa syukur akan membuka lebih banyak cara bagi kita untuk merasakan kehadiran-Nya dalam hidup kita.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Dalam perjalanan kehidupan, perjalanan fisik, emosi, dan spiritual, kita diajak untuk meletakkan beban-beban yang tidak kita butuhkan. Doa adalah salah satu cara kita melepaskan beban itu.
Saat kita berdoa, kita mendapati diri kita lebih ringan, lebih siap menghadapi apa pun yang datang. Mari kita ingat, bahwa kita tidak sendirian dalam perjalanan ini. Biarkan Tuhan kita menjadi penuntun, pelindung, dan sahabat terbaik kita di setiap perjalanan.
Jadi, next time ketika kita melangkah ke kendaraan, ingatlah untuk berdoa dan serahkan semuanya kepada-Nya. Karena dalam tiap perjalanan, ada hikmah, ada rasa syukur, dan tentu saja, ada Doa untuk menjaga kita.


