Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering terjebak dalam rutinitas dan kesibukan yang menguras energi. Terlebih lagi, saat saya memikirkan tentang hubungan intim dalam pernikahan, ada satu hal yang selalu membuat saya berhenti sejenak: doa.
Doa bukan hanya sekadar lisan; ia adalah penghubung antara kita dan Sang Pencipta. Di setiap momen, terutama saat berhubungan intim dengan pasangan, ada baiknya kita menyertakan doa. Lalu, bagaimana cara kita menjadikannya bagian dari pengalaman terlalu berharga ini?
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Dalam perjalanan hidup, saya belajar bahwa tidak ada yang lebih menyentuh daripada kesyukuran. Ketika bersatu dengan pasangan, selain cinta dan kerinduan, ada lapisan spiritual yang mengikat. Kita bisa jadi lupa untuk mengingat bahwa setiap perbuatan, terutama yang sakral ini, juga membutuhkan sentuhan spiritual.
Seringkali, saat momen intim tiba, ada keraguan atau kekhawatiran dalam hati. Bayangkan kita berada dalam situasi di mana kita merasa tidak cukup baik atau tidak layak. Dalam momen tersebut, mengingat untuk berdoa bisa menjadi jembatan bagi kita untuk merasakan ketenangan dan kepastian dari Tuhan. Doa membuat kita mendekatkan diri kepada-Nya, tidak hanya dalam suka, tetapi juga dalam setiap langkah kehidupan, termasuk saat berhubungan intim.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Waktu itu saya sedang duduk di ruang kerja sambil menatap ke luar jendela. Semua orang pulang, namun saya masih di sini, tenggelam dalam pikiran. Rasanya kayak ada beban yang belum saya taruh. Ketika itu, saya teringat akan sebuah perbincangan dengan teman. Ia pernah bercerita tentang bagaimana dia dan pasangannya selalu mengawali hubungan intim dengan doa.
Mendengar kisahnya, saya menjadi tertarik. Kenapa tidak mencoba? Saat saya dan pasangan memutuskan untuk merayakan anniversary kami beberapa bulan lalu, kami melakukannya dengan mengambil waktu sejenak untuk berdoa sebelum memulai sesuatu yang sangat pribadi. Kami mengaitkan momen itu dengan kehadiran Tuhan. Rasanya, ada sesuatu yang istimewa saat itu—seolah seluruh dunia menunggu di luar, dan kami hanya bertahan pada kehadiran satu sama lain dan Sang Pencipta.
Lafal Doa dan Maknanya
Sebelum menikmati momen berharga bersama pasangan, ada doa yang dapat kita panjatkan. Doanya sebagai berikut:
Dalam Bahasa Arab
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ بَيْنَنَا مَوَدَّةً وَرَحْمَةً
Versi Latin
Allahumma aj’al baynana mawaddatan wa rahmatan.
Terjemahan ke Bahasa Indonesia
“Ya Allah, jadikanlah di antara kami cinta dan kasih sayang.”
Penjelasan Makna Doa
Mendalami makna dari doa ini, saya merasa sangat menghubungkannya dengan perjalanan cinta kami. Cinta, dalam arti yang sesungguhnya, bukan hanya semata fisik. Ia adalah pengertian, toleransi, dan empati. Saat kita berdoa agar Allah menanamkan kasih sayang di dalam hati, kita juga meminta petunjuk dan perlindungan-Nya dalam hubungan. Di sinilah kita merasakan adanya ketenangan dan keajaiban. Keduanya saling beriringan dalam momen yang terlarang di luar komitmen.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Ada kalanya hati kita merasa penuh dengan kekhawatiran, atau mungkin sedang dilanda ketidakpastian, dan itu adalah momen yang tepat untuk berdoa. Kita harus menambahkan waktu-waktu yang tepat untuk membaca doa ini. Misalnya, ketika kita berada dalam suasana yang tenang, sebelum tidur, atau saat momen intim datang. Suasana hati juga penting. Saat hati kita bersih dan penuh kasih, doa kita akan terasa lebih khusyuk dan tulus.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca doa, ambil waktu sejenak untuk menenangkan diri. Cobalah tarik napas dalam-dalam; rasakan setiap hembusan udara yang masuk dan keluar. Niatkan dalam hati bahwa kita benar-benar ingin mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah berdoa, sambut momen tersebut dengan penuh syukur. Ingatlah bahwa di balik setiap keintiman, ada sakralitas yang tidak bisa dipandang sepele.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan—lewat satu doa yang tulus. Di setiap sentuhan, setiap tatapan, mari kita ingat untuk menghadirkan Dia ke dalam momen intim. Saat kita bersyukur dan berdoa, segalanya terasa lebih indah dan lebih bermakna. Kuncinya adalah mengingat bahwa kita tidak sendirian; ada cinta dan pengertian yang lebih tinggi yang selalu siap memeluk kita dalam setiap langkah.
Melalui doa, kita tidak hanya membangun hubungan yang lebih dalam dengan pasangan, tetapi juga dengan Tuhan. Seiring waktu, kita akan memahami bahwa cinta sejati tidak hanya mengandalkan emosi, tetapi juga spiritualitas yang mengikat kita lebih erat.



