Kadang kita butuh momen untuk berhenti sejenak dari rutinitas yang tiada henti. Malam Jumat, bagi banyak orang, adalah waktu yang istimewa. Ketika segala kerinduan terucap dalam doa, terasa seperti suara hati kita berdengung merangkum semua harapan dan keinginan. Dalam suasana malem yang tenang, ada satu doa yang mungkin sering kita lupakan — doa bersetubuh.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Pernahkah kalian merasakan rasanya ingin berbagi sepatah dua patah kata dengan seseorang yang kita sayangi? Namun, terkadang kata-kata itu terhalang oleh rasa canggung atau kekhawatiran. Hal ini sangat wajar. Dalam perjalanan hidup, kita sering kali berada di persimpangan jalan yang membuat kita merasa ragu.
Malam Jumat adalah waktu yang pas untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Saat gelapnya malam merangkul kita, mungkinkah kita merasakan kehadiran-Nya lebih dekat? Dalam setiap doa, kita seperti mengajak Dia masuk dalam setiap aspek hidup kita, termasuk aktivitas intim antara suami dan istri. Doa ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah pengingat untuk melibatkan Sang Pencipta dalam setiap detil hubungan kita.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Sekali lagi, saya ingat momen ketika saya dan pasangan sedang berada dalam kondisi yang kurang baik. Ada banyak yang belum diungkapkan, dan rindu yang menyakitkan menggerayangi. Saya ingat malam itu, sehabis shalat, kami duduk berdua di tepi tempat tidur, suasana hening dan penuh ketegangan.
Saya berinisiatif untuk membaca doa ini. Sambil memegang tangannya, saya membaca doa tersebut dengan penuh harap. Seketika, suasana berubah. Rasa canggung itu menghilang, dan malah digantikan oleh kehangatan. Kami mulai membuka obrolan yang seolah terhalang oleh ego masing-masing. Dalam hati, saya merasa terhubung tidak hanya dengan pasangan, tetapi juga dengan Tuhan. Doa ini berhasil menghapus kesalahpahaman dan membangun kembali keintiman yang sempat pudar.
Lafal Doa dan Maknanya
Berikut adalah doa bersetubuh yang sering saya baca:
Dalam Bahasa Arab:
الْلّهُمَّ اجْمَع بَيْنَنَا كما جَمَعْتَ بَيْنَ آدَمَ وَحَوَّاءَ
Versi Latin:
Allahumma ajma’ baynana kama jama’ta bayna Adam wa Hawwa.
Terjemahan ke Bahasa Indonesia:
“Ya Allah, satukanlah kami sebagaimana Engkau menyatukan antara Adam dan Hawa.”
Penjelasan Makna Doa
Doa ini memiliki makna yang mendalam. Saat kita mengucapkannya, kita memohon kepada Allah untuk menguatkan ikatan kami. Kita mengharapkan hubungan yang tidak hanya didasari oleh nafsu, tetapi juga cinta dan kasih sayang yang tulus. Dalam setiap kata, ada pengharapan bahwa hubungan ini akan memberikan berkah, dan semoga kita selalu dipenuhi dengan rasa syukur atas kehadiran satu sama lain.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Optimalnya, doa ini dibaca sebelum bersetubuh, terutama pada malam Jumat. Kenapa malam Jumat? Malam ini dipercaya sebagai waktu yang penuh berkah. Dengan hati yang terjaga dan penuh rasa syukur, kita bersiap untuk berbagi keintiman.
Di samping itu, suasana hati juga sangat berpengaruh. Jika kita merasa resah atau ada masalah yang belum terpecahkan, lebih baik meluangkan waktu sejenak untuk menenangkan pikiran. Luangkan waktu untuk merenung sejenak dan meresapi makna dari setiap ucapan. Ini bukan hanya soal ritual, tetapi juga menjadikan momen tersebut lebih suci.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca doa, penting untuk mempersiapkan diri secara mental. Ambil napas dalam-dalam, tenangkan pikiran, dan niatkan dengan tulus. Usahakan untuk tidak terburu-buru. Setelah membaca doa, beri waktu untuk merasakan apa yang telah diucapkan. Berikan ruang bagi perasaan dan emosi untuk mengalir. Kenapa? Karena ini adalah pengalaman spiritual yang ingin kita rasakan sepenuhnya.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Di akhir malam yang sunyi ini, mari kita renungkan bersama. Banyak yang kita pikiran, namun tidak semua perlu kita angkut sendirian. Cobalah untuk menyerahkan segala beban kepada Tuhan, melalui doa yang tulus.
Hidup ini penuh dengan dinamika. Kita tidak selalu tahu ke mana arah jalan kita, tapi dengan doa, kita bisa menemukan arah yang lebih baik. Dalam setiap keintiman, kita tidak hanya berbagi dengan pasangan, tetapi juga dengan Sang Pencipta.
Jagalah keintiman itu, tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk komunikasi yang baik. Dan yang terpenting, jangan pernah melupakan untuk selalu berdoa, karena di situlah kita menemukan kekuatan sejati.



