Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Di tengah kesibukan sehari-hari, sering kali kita lupa untuk berbicara dari hati ke hati, terutama dengan pasangan. Saya mengingat sebuah momen ketika saya dan istri merasakan ketegangan yang cukup tinggi setelah seharian beraktivitas. Menghadapi itu semua, ada satu hal yang selalu menjadi pegangan kami: doa sebelum bersetubuh.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Dalam hidup pernikahan, tak jarang kita dihadapkan pada berbagai tantangan yang bisa mempengaruhi hubungan. Kadang, tiba-tiba muncul ketegangan, entah karena masalah pekerjaan, kesibukan anak, atau bahkan hal-hal kecil yang sepele. Salah satu momen paling intim yang kita miliki adalah saat bersetubuh. Namun, momen ini bukan hanya sekadar ritual fisik; ada jiwa dan hati yang terlibat di dalamnya.
Saya ingat saat-saat ketika kami merasa terlalu lelah dan terbawa oleh rutinitas. Ada kalanya saat-saat itu terasa hampa, seolah tanpa makna. Pada titik itu, kami mulai memutuskan untuk tidak hanya menyentuh tubuh satu sama lain, tetapi juga menyentuh hati dengan mengawali setiap kebersamaan kami dengan doa. Doa ini membawa kami kembali ke titik tenang, ke dalam persatuan spiritual yang lebih dalam.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Suatu malam setelah hari yang melelahkan, saya duduk di ruang kerja. Semua orang pulang, tapi saya belum siap untuk meninggalkan semua beban yang terbawa. Rasanya kayak ada beban yang belum saya taruh. Ketika istri datang menghampiri dengan senyum lembut, saya merasa sebuah ketertarikan untuk berbagi perasaan. Di momen tersebut, saya mengajak istri untuk bersama-sama mengingat kembali pentingnya doa sebelum bersetubuh.
Kami pun membaca doa, dan seketika itu suasana hati kami langsung berubah. Ada rasa tenang yang mengalir ke dalam diri kami. Setiap kata doa itu seolah merangkul kami, mengumpulkan semua kepingan hati yang sempat tercerai berai. Saya merasakan betapa doa ini bukan hanya sekadar ucapan, tetapi sebuah pengakuan akan kasih sayang dan komitmen yang telah kami bangun selama ini.
Lafal Doa dan Maknanya
Doa yang sering kami baca sebelum berhubungan intim adalah:
Bahasa Arab:
اللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Latin:
Allāhumma jannibnā as-shayṭāna, wajannibi as-shayṭāna mā razaqtānā.
Terjemahan:
Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaitan, dan jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami.
Penjelasan Makna Doa
Membaca doa ini berarti kita mengakui bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar fisik yang terjalin. Ada kehadiran Tuhan yang menyelimuti kita. Melalui doa ini, kita meminta perlindungan dari gangguan yang bisa menghancurkan momen indah tersebut. Kita mengharapkan agar rahmat dan berkah-Nya senantiasa melimpah dalam setiap hubungan kita.
Saat membacanya, saya merasakan betapa inti dari setiap kata ini berakar pada cinta dan komitmen yang kami miliki. Ada keterhubungan yang lebih dalam antara suami dan istri, yang tidak hanya melibatkan tubuh, tetapi jiwa. Doa ini menjadi pengingat bahwa setiap momen bersetubuh adalah nikmat dari Allah, dan kita ingin mensyukurinya.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Waktu terbaik untuk membaca doa ini adalah ketika hati kita dalam keadaan tenang. Sebelum melakukan hubungan intim, adalah bijak untuk menciptakan suasana yang nyaman dan intimate. Mematikan lampu yang terlalu terang, memainkan musik lembut, atau bahkan sekadar berbicara dengan rendah hati dapat membuat perbedaan besar.
Kami memiliki ritual sederhana. Biasanya, saya menyiapkan suasana kamar dengan lilin aromaterapi atau semacamnya. Ini membantu kami merilekskan pikiran dan tubuh sebelum melangkah lebih jauh. Dalam keadaan seperti ini, mengajak istri untuk berpegang tangan dan mengucapkan doa bersama menjadi hal yang sangat bermakna.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Ada beberapa adab yang kami terapkan sebelum dan sesudah membaca doa:
- Tenang Dulu: Ini adalah langkah pertama yang sangat penting. Perlu memisahkan diri dari semua kekhawatiran sehari-hari.
- Tarik Napas: Mengambil napas dalam-dalam bisa memberi efek relaksasi yang cukup menjaga fokus ke momen ini.
- Niatkan dengan Khusyuk: Menghadirkan niat yang tulus dan ikhlas. Kami berusaha menjauhkan pikiran-pikiran lain yang tidak berhubungan.
Setelah membaca doa, kami merasa lebih dekat, dan momen bersetubuh menjadi lebih penuh cinta.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan — lewat satu doa yang tulus. Dalam perjalanan pernikahan, kita sangat mungkin menghadapi berbagai tantangan, tetapi di balik itu semua, ada kekuatan luar biasa yang dapat kita temukan dalam doa.
Membaca doa bersetubuh dengan istri bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga pengingat akan cinta, komitmen, dan kehadiran-Nya yang selalu mengawasi kita. Saat kita membagikan momen paling intim, semoga kita senantiasa mengingat untuk melibatkan-Nya dalam setiap langkah. Mari kita terus belajar untuk menguatkan cinta dan ikatan kita, atas dasar kasih yang tulus dan doa yang dalam.



