Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Dalam kesibukan sehari-hari, seperti berangkat kerja, bertemu teman, atau menjalani rutinitas lainnya, kita sering kali lupa untuk memberi perhatian pada saat-saat simpel seperti berpakaian. Bagi saya, proses berpakaian adalah ritual kecil yang kadang luput dari perhatian. Namun, saat kita mengenakan pakaian baru, atau bahkan saat menjelang hari istimewa, ada satu hal yang selalu saya ingat: doa berpakaian.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Beberapa waktu lalu, saya mengenang momen ketika saya pertama kali mengenakan kerudung saat upacara kelulusan. Hati saya berdebar, tidak hanya karena momen penting dalam hidup, tetapi juga karena perjalanan untuk sampai pada titik itu. Saya teringat semua usaha yang telah saya lalui—berbulan-bulan belajar, berjuang melawan rasa malas, bahkan kadang berselisih paham dengan orang-orang terdekat.
Saat itu, ketika saya menggenggam kerudung di tangan dan menggambarkan betapa berharganya setiap makna yang melekat, saya tersadar bahwa berpakaian bukan sekadar soal penampilan. Ada nilai spiritual dan emosional yang perlu kita hargai. Pada saat itulah, dalam kerendahan hati, saya memanjatkan doa. Karena bagi saya, doa adalah cara kita memasukkan niat baik ke dalam setiap tindakan, termasuk saat berpakaian.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Waktu itu saya sedang duduk di ruang kerja, semua orang pulang, tapi saya belum siap. Rasanya kayak ada beban yang belum saya taruh. Saya teringat pada doa yang selalu diajarkan nenek. Apakah itu panduan untuk mengantisipasi hari-hari yang bahkan belum terjadi? Mungkin. Yang jelas, saat saya membaca doa tersebut, seolah sesuatu yang berat mengalir pergi. Di tempat itu, di waktu yang sepi, saya merasakan energi baru mengalir dalam diri.
Teman saya, Nisa, juga pernah berbagi cerita. Ia mengisahkan tentang bagaimana sebuah tas baru yang dibelinya berjuang dari depan pintu rumah hingga ke dalam hatinya. Setiap kali mengenakan tas itu, ia selalu membaca doa berpakaian. Bukan semata-mata untuk kebahagiaan itu, tapi juga untuk ketenangan dan keyakinan di perjalanan hidupnya. Saya terharu mendengar bagaimana doa itu menjadi semacam jembatan antara keinginan dan kenyataan hidup yang lebih besar.
Lafal Doa dan Maknanya
Doa berpakaian yang kita kenal dengan sederhana memiliki lafal sebagai berikut:
Arabic:
اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هَذَا الثَّوْبِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ مِنْهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ مِنْهُ
Latinnya:
Allahumma inni as’aluka min khayri hadha al-thawb wa khayri ma suni’a minhu, wa a’udhu bika min sharrihi wa sharri ma suni’a minhu.
Terjemahan ke Bahasa Indonesia:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari kebaikan pakaian ini dan kebaikan yang telah Engkau ciptakan padanya; dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan yang ada padanya.”
Penjelasan Makna Doa
Saat kita membaca doa ini, kita tidak hanya sekadar meminta, tetapi juga menyatakan harapan dan rasa syukur. Selama kita mengenakan pakaian, kita seakan membawa permohonan kepada Tuhan, mempercayakan segala yang baik dan menghindari yang buruk.
Bagi saya, mengucapkan doa ini adalah bentuk kesadaran bahwa segala sesuatu yang kita kenakan adalah titipan. Melalui pakaian, kita mengekspresikan diri, tetapi juga perlu menyadari tanggung jawab yang menyertainya. Ini adalah pengingat bahwa dengan setiap pilihan yang kita buat, kita membentuk langkah-langkah yang lebih berarti dalam hidup.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Waktu terbaik untuk membaca doa ini adalah saat kita akan mengenakan pakaian, baik itu untuk menghadiri acara penting, berkumpul bersama keluarga, atau bahkan untuk beraktivitas sehari-hari. Dalam suasana hati yang tenang, saat pikiran kita lepas dari segala beban, kita bisa merasakan kehadiran Allah dengan lebih dekat.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca doa, ada baiknya kita menenangkan pikiran dan menarik napas dalam-dalam. Ini sedikit klise, tapi selalu efektif. Niatkan untuk memulai hari dengan keikhlasan, agar setiap langkah terasa lebih ringan. Setelah membaca doa, bersyukurlah. Ingatlah bahwa pakaian bukan hanya secarik kain, melainkan simbol persiapan kita menjalani hari.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan — lewat satu doa yang tulus. Saat kita mengenakan sesuatu, kita bukan hanya menjaga diri secara fisik, tetapi juga mencoba melepaskan beban di hati. Mari kita sama-sama berusaha untuk menjadikan ritual berpakaian ini tidak sekadar rutinitas, melainkan juga sebuah momen spiritual yang menghubungkan kita dengan pencipta.
Pakaian yang kita kenakan hari ini adalah bagian dari cerita hidup kita. Mari kita syukuri, dan lakukan dengan kesadaran untuk menjalani hidup yang lebih baik. Dengan doa dan niat yang baik, kita bisa menjalani hari dengan penuh arti, lebih dekat kepada Tuhan, dan menjadi versi terbaik dari diri kita.



