Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Saat duduk di balik kemudi, kita tidak hanya membawa tubuh, tetapi juga segala pikiran dan perasaan. Mungkin ada rasa nervous saat hendak memulai perjalanan, entah itu jarak jauh atau dekat. Di sinilah pentingnya doa berkendara darat, sebagai penyeimbang jiwa dan pengingat kita akan kehadiran Tuhan dalam setiap langkah.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Pernahkah kamu merasakan ketegangan dalam perjalanan? Saya ingat sekali saat perjalanan pulang dari acara keluarga. Malam itu, jalanan gelap dan sepi, hanya lampu dari kendaraan yang lewat yang menemani. Dengan rintik hujan yang tak kunjung reda, pikiran saya melayang jauh. Pictures of what could go wrong crossed my mind. Kejadian-kejadian buruk dalam perjalanan sering kali menciptakan khawatir dan rasa cemas yang tak kunjung hilang.
Di saat-saat seperti ini, saya semakin sadar bahwa adanya doa berkendara bukanlah sekadar rutinitas. Ini adalah usaha kita untuk menyerahkan segala ketakutan dan harapan kepada Allah, Sang Penguasa. Menempatkan diri dalam ketidakpastian tetapi tetap yakin bahwa setiap perjalanan pasti telah Dia takdirkan dengan cara-Nya.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Ketika saya mulai belajar berkendara, ada satu kejadian yang tak akan pernah saya lupakan. Suatu malam, saya harus pulang sendirian setelah menghadiri sebuah acara. Tiba-tiba, kendaraan saya mogok di tengah jalan. Ditambah lagi, suasana di luar cukup gelap dan sepi. Dibalik kepanikan, saya ingat ajaran orang tua saya. Akhirnya, saya mencari tempat yang aman dan menggelar tangan untuk berdoa.
Saat itu, saya mengucapkan doa berkendara, meskipun saya sedikit merasa ragu. Dalam kesunyian malam, entah bagaimana, saya merasakan ketenangan yang tak terlukiskan. Tak lama setelah itu, seorang pria baik hati berhenti dan membantu saya menyalakan mesin kembali. Disaat itulah saya sadar, bahwa bukan hanya mekanik yang menjalankan kendaraan, tetapi keyakinan dan doa yang menyelamatkan perjalanan saya malam itu.
Kisah ini mengingatkan saya bahwa berdoa bukan hanya tentang meminta keselamatan. Lebih dari itu, berdoa adalah pengakuan kita bahwa kita tidak sendirian di perjalanan ini. Ada yang menjaga dan mengarahkan kita di setiap tikungan dan tanjakan.
Lafal Doa dan Maknanya
Berikut adalah doa yang sering kita baca sebelum berkendara:
Dalam Bahasa Arab:
اَللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِي سَفَرِي هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى
Versi Latin:
Allahumma inni as’aluka fi safari hadza al-birra wal-taqwa wa mina al-amali ma tardha
Terjemahan dalam Bahasa Indonesia:
“Ya Allah, saya memohon kepada-Mu dalam perjalanan ini agar Engkau memberikan kebaikan, ketakwaan, dan amalan yang Engkau ridhoi.”
Penjelasan Makna Doa
Dari lafaz doa ini, kita bisa merasakan betapa setiap kata mengandung harapan. Memohon kebaikan dalam perjalanan berarti mengharapkan perlindungan, ketenteraman, dan semua hal positif lainnya. Ketika kita mengucapkan “ketakwaan”, kita diingatkan untuk senantiasa ingat kepada Allah, dalam keadaan apapun. Dan saat menyebut “amalan yang Engkau ridhoi”, kita menegaskan niat kita untuk selalu berbuat baik, tidak saja untuk diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain yang kita temui di perjalanan.
Doa ini bukan hanya sekadar pengharapan; ia adalah pengingat bahwa setiap perjalanan adalah bagian dari perjalanan spiritual kita.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Waktu yang tepat untuk membaca doa ini adalah sebelum memulai perjalanan. Terlepas dari seberapa jauh dan panjang perjalanan yang akan kita tempuh, kita harus mempersiapkan hati dan pikiran kita terlebih dahulu. Ada baiknya juga, sebelum membaca doa, untuk duduk sejenak dan meresapi semua yang akan kita lakukan. Ambil napas dalam-dalam, rasakan ketenangan, dan niatkan segala sesuatunya dengan khusyuk.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca doa, alangkah baiknya kita menyingkirkan segala distraksi. Ya, tenangkan hati. Lihatlah jalanan, fokuskan pikiran. Setelah itu, ucapkan doa dengan sungguh-sungguh. Setelah perjalanan selesai, jangan lupa untuk mengucapkan syukur karena telah melewati semua tantangan yang ada. Rasa syukur ini penting, agar kita sadar bahwa setiap perjalanan adalah anugerah.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan — lewat satu doa yang tulus. Saat kita berdoa sebelum berkendara, kita sedang meletakkan beban di hadapan-Nya. Kita menunjukkan bahwa kita percaya akan perlindungan dan bimbingan-Nya.
Jadi, mari kita biasakan untuk mengucapkan doa berkendara. Tak hanya untuk keselamatan fisik, tapi juga untuk ketenangan jiwa kita. Dalam setiap perjalanan yang kita jalani, hargai setiap momen, doakan segala hal yang kita jalani, dan percayakan diri kepada-Nya.
Setiap perjalanan adalah sebuah pelajaran. Mari kita jalani dengan penuh harapan dan doa, agar kita mampu melihat keindahan hidup di setiap sudut yang kita lewati.



