Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Kesibukan sehari-hari sering membuat kita lupa untuk sejenak merenung, mengingat tujuan, dan berdoa. Salah satu momen yang mungkin sering kita hadapi adalah saat bepergian. Baik itu perjalanan jauh atau hanya sekadar pergi ke tempat kerja, ada sebuah doa yang bisa membuat kita merasa lebih tenang dan terlindungi. Doa dari Ustadzah Halimah Alaydrus ini menjadi teman setia saya setiap kali hendak melangkahkan kaki untuk bergesar dari tempat satu ke tempat yang lain.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Suatu hari, saya terjebak dalam kemacetan yang parah saat berangkat ke kantor. Ditengah terik matahari, rasa khawatir mulai mengendap di dalam hati. Berbagai pikiran negatif menyerang—apakah saya akan terlambat? Apakah semua janji saya hari itu akan terlewat? Dalam momen yang menyesakkan, saya teringat, “Ah, doa!” Begitu sederhana, tapi bisa memberikan ketenangan yang luar biasa. Inilah saatnya kita meresapi pentingnya doa bepergian.
Doa ini tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi lebih sebagai pengingat bahwa kita tidak sendiri dalam perjalanan ini. Ada kekuatan yang melindungi kita, yang membantu kita melangkah dengan hati yang lebih tenang. Dengan setiap lafalan yang keluar dari mulut, kita mengikrarkan bahwa segala sesuatu yang kita jalani adalah atas izin-Nya.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Setiap kali saya bepergian, bayangan tentang perjalanan pertama saya selalu kembali. Ketika itu, saya berangkat ke luar kota untuk menghadiri acara reuni teman-teman SMA. Semua sudah siap, tetapi momen ketika saya akan berangkat terasa hampa. Teman-teman bahkan mengingatkan saya untuk berdoa sebelum jalan. Dalam kesibukan menyiapkan barang, lepas dari ingatan saya adalah sesaat untuk memasukkan doa ke dalam hati.
Dalam perjalanan, awan gelap mendadak menutupi langit. Hujan deras menghantam kaca mobil, dan tak bisa dipungkir, saya merasa ketakutan. Namun, saya menyeimbangkan diri dengan mengingat doa bepergian ini. Sesuatu yang sederhana, namun memberi kekuatan dalam setiap lafalan. Saya pun berdoa, meminta perlindungan dan kemudahan dari-Nya. Dan, alhamdulillah, badai yang menakutkan itu berlalu, dan saya tiba di tujuan dengan selamat.
Dari pengalaman tersebut, saya belajar bahwa setiap perjalanan, baik jauh maupun dekat, perlu disertai doa. Tak hanya demi keselamatan fisik, tetapi juga ketenangan hati. Ini menjadi bagian dari bagaimana kita bisa bersyukur atas setiap langkah yang kita ambil.
Lafal Doa dan Maknanya
Sebagai bagian penting dari perjalanan ini, berikut adalah lafalan doa bepergian yang saya selalu amalkan:
Lafalan Doa dalam Bahasa Arab
أَللَّهُمَّ أَنتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذا الجَلاَلِ وَالإكْرَامِ.
Versi Latin
Allahumma anta as-salam wa minka as-salam, tabarakta ya dhal-jalali wal-ikram.
Terjemahan ke Bahasa Indonesia
“Ya Allah, Engkaulah sumber keselamatan dan keselamatan itu datang dari-Mu. Maha Suci Engkau wahai Allah yang Maha Agung dan Pemurah.”
Penjelasan Makna Doa
Membaca doa ini seolah mengingatkan saya betapa pentingnya rasa syukur dan pengharapan. Ketika kita menyatakan Alah sebagai sumber keselamatan, itu berarti kita menyerahkan segala sesuatunya kepada-Nya. Dalam setiap perjalanan yang kita lakukan, kita bernaung di bawah perlindungan-Nya. Ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga bagaimana hati dapat merasa aman dan damai, siap menghadapi apa pun yang datang.
Doa ini membawa kita kepada refleksi. Terkadang, kita terlalu fokus pada tujuan akhir dan lupa menikmati perjalanan itu sendiri. Dengan doa ini, saya belajar untuk menghargai setiap detik, setiap kemacetan, setiap perjalanan mendung yang bisa tiba-tiba cerah.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Idealnya, kita dianjurkan untuk membaca doa bepergian ini sebelum melangkahkan kaki keluar rumah. Suasana hati saat itu sangat berpengaruh. Ada baiknya kita meluangkan waktu sejenak, menenangkan pikiran, dan mengingat kembali niat kita untuk pergi. Apakah kita pergi untuk berkumpul dengan keluarga, berbisnis, atau sekadar jalan-jalan? Setiap perjalanan mengandung makna dan harapan tersendiri.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca doa, saya biasanya mengambil napas dalam-dalam. Tenangkan hati dan pikirkan tujuan kita dengan tulus. Ketika niat sudah terbayang, lafalkan doa tersebut dengan penuh keyakinan. Setelah perjalanan selesai, saya juga menyempatkan diri untuk berdoa, bersyukur atas perlindungan Allah yang membawa pulang kita kembali dengan selamat.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan — lewat satu doa yang tulus. Dalam setiap perjalanan yang kita lakukan, ada keindahan dan pelajaran yang bisa diambil. Selama kita mengandalkan doa, hati kita akan terasa lebih ringan. Memang, hidup ini penuh dengan tantangan, tetapi dengan mengingat bahwa kita memiliki pengaman berupa doa, kita dapat melangkah dengan percaya diri.
Jadi, semoga setelah membaca artikel ini, kita semua semakin menyadari pentingnya doa dalam setiap langkah perjalanan kita. Mari kita panjang-panjangkan lidah dengan doa, karena di sana ada kekuatan yang lebih besar. Berbahagialah kita yang peduli untuk berdoa sebelum bepergian. Dengan begitu, kita bukan hanya sekadar melangkah, tetapi kita juga menyelami pengalaman iman yang mendalam.



