Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Dalam perjalanan hidup yang selalu saja penuh ketidakpastian, ada saat-saat kita merasa perlu mengumpulkan energi dan memohon perlindungan. Saat berangkat bepergian, ada satu hal yang selalu menjadi penyejuk hati: doa.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Setiap kali saya hendak berangkat, rasanya ada beban yang menghimpit. Mungkin karena perjalanan yang akan dilalui tidak hanya sekadar berpindah tempat, tetapi lebih kepada pengalaman baru yang penuh harapan dan tantangan. Saya ingat, ketika pertama kali saya berangkat ke luar kota sendirian, perasaan tidak tenang mulai membanjiri pikiran. Apa yang akan terjadi nanti? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang tidak terduga?
Di saat-saat seperti itulah, kita butuh pegangan. Doa menjadi jembatan antara keraguan dan keyakinan. Doa mau bepergian adalah semacam pengingat bahwa kita tidak sendirian. Ketika melafalkan doa, ada perasaan di mana hati menjadi tenang. Perasaan khawatir mulai sirna, digantikan oleh kepercayaan kepada Sang Pencipta yang selalu menjaga.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Waktu itu saya sedang duduk di ruang kerja, semua orang pulang, tapi saya belum siap. Rasanya kayak ada beban yang belum saya taruh. Pagi itu saya akan menghadiri acara pernikahan teman di luar kota dan dari situ berencana melanjutkan perjalanan ke tempat lain. Di tengah keraguan, saya teringat akan hari-hari ketika saya menyemak doa sebelum bepergian.
Saat itu, saya mengambil sejenak istirahat dari rutinitas, meraih ponsel untuk membuka catatan yang berisi doa mau bepergian. Sesaat setelah membacanya, seolah-olah semua kecemasan lenyap. Sederhana, namun dalam, doa itu menuntun saya untuk merenungkan kepasrahan dan harapan. Hati ini kembali tenang, dan saya pun bisa melangkah dengan kepercayaan diri.
Lafal Doa dan Maknanya
Doa mau bepergian menjadi ritual penting sebelum menempuh perjalanan. Berikut adalah doa yang sering saya bacakan:
Lafal dalam Bahasa Arab:
اَللّهُمَّ أَنا أَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِي وَأَسْتَودِعُكَ طَرِيقِي
Versi Latin:
Allāhumma anā astawdi‘uka nafsī wa astawdi‘uka ṭarīqī.
Terjemahan ke Bahasa Indonesia:
“Ya Allah, aku menitipkan jiwaku dan aku menitipkan perjalananku kepada-Mu.”
Penjelasan Makna Doa
Ketika mengucapkan doa ini, ada dua elemen penting yang saya rasakan. Pertama, ada rasa penyerahan diri. Dalam setiap perjalanan, ada berbagai risiko yang tidak bisa kita kendalikan. Dengan doa ini, kita seakan meminta perlindungan keseluruhan. Kedua, ada harapan. Kita ingin agar segala sesuatunya berjalan dengan lancar dan penuh keberkahan. Dalam setiap huruf doa itu, terkandung harapan untuk selamat sampai ke tujuan, baik fisik maupun emosional.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Sangat penting untuk memilih waktu dan suasana hati yang tepat sebelum membaca doa ini. Idealnya, doa ini dibaca ketika:
- Sebelum Berangkat: Sebelum memulai perjalanan, saat hati dan pikiran kita masih tenang.
- Setelah Berpikir Panjang: Ketika kita merasa ragu atau khawatir tentang apa yang akan terjadi.
- Dalam Keadaan Tenang: Waktu di mana kita dapat merenungkan dan fokus pada niat dan tujuan perjalanan.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Ketika hendak membaca doa, saya selalu berusaha untuk menciptakan suasana yang kondusif. Beberapa tips ringan yang sering saya lakukan adalah:
- Menyisihkan waktu sejenak untuk menarik napas dalam-dalam sebelum membaca doa.
- Mengatur pikiran dengan tenang dan fokus pada niat yang tulus.
- Merenungkan makna doa setelah membacanya, agar bisa merasakan kedamaian yang dibawa oleh untaian kata-kata tersebut.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Seiring dengan perjalanan yang kita jalani, kita seringkali terjebak dalam beban pikiran yang tidak kunjung habis. Namun, doa mengajarkan kita bahwa tidak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan — lewat satu doa yang tulus. Dalam perjalanan yang penuh tantangan, semoga kita selalu ingat untuk berdoa, menyimpan harapan dan keyakinan bahwa ada yang selalu menjaga. Entah itu perjalanan jauh atau dekat, niat kita untuk melakukan yang terbaik sudah cukup menjadi langkah pertama yang berarti.
Setiap kali kita melafalkan doa mau bepergian, kita menunjukkan keberanian untuk melangkah ke arah yang tidak pasti, dengan keyakinan bahwa Allah selalu siap melindungi langkah kita. Mari kita melanjutkan perjalanan, dengan hati yang penuh harapan dan kebersyukuran.



