Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Sebagai seseorang yang sering bepergian, baik itu untuk urusan pekerjaan maupun perjalanan santai, saya merasa penting untuk menyambut setiap perjalanan dengan niat yang baik. Salah satu cara terbaik untuk itu adalah dengan berdoa. Doa bepergian, khususnya ketika kita berada di kendaraan darat, adalah sebuah pengingat akan pentingnya penyerahan diri kepada Tuhan di setiap langkah.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Saya ingat sekali ketika waktu itu saya berencana melakukan perjalanan jauh bersama keluarga. Dalam suasana keramaian, suara anak-anak yang bergembira campur dengan canda tawa orang dewasa. Namun di dalam hati, saya merasa ada sesuatu yang belum tenang. Apakah kita cukup siap? Bagaimana jika terjadi sesuatu di jalan? Semua pertanyaan itu berputar di kepala saya.
Di sinilah pentingnya doa. Doa bukan hanya sekadar ucapan, tetapi juga sebuah bentuk pengharapan dan rasa syukur kita kepada Tuhan. Dalam setiap perjalanan, ada risiko yang harus kita hadapi dan ketidakpastian yang mungkin menjumpai kita. Dengan berdoa, kita bisa mengajak Tuhan dalam perjalanan tersebut, memberikan kita rasa tenang dan perlindungan.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Di suatu akhir pekan, saya dan teman-teman berencana untuk camping di pegunungan. Kami sudah menyiapkan segala sesuatu, mulai dari tenda, makanan, hingga keperluan lainnya. Namun, saat jam menunjukkan 6 pagi dan perjalanan kami dimulai, tiba-tiba cuaca berubah. Hujan deras datang tanpa permisi. Di tengah kebingungan itu, seorang teman menyarankan agar kita mulai perjalanan dengan doa.
Kami semua berhenti sejenak di tengah jalan, sambil menggenggam tangan satu sama lain. Merasakan kebersamaan, kami membaca doa bepergian dengan penuh harap. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan. Ternyata, meskipun hujan terus turun, perjalanan kami terasa lebih ringan. Kami bisa menikmati momen-momen kecil, seperti suara hujan yang menempel di kaca mobil dan tawa yang meluncur di antara kami.
saat itu saya menyadari betapa kekuatan doa bisa mengubah suasana hati kita. Tidak peduli cuaca atau kondisi di luar, yang terpenting adalah keyakinan kita kepada-Nya.
Lafal Doa dan Maknanya
Dalam bahasa Arab, doa bepergian yang umum dibaca adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِي سَفَرِي هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى.
Dalam transliterasi Latin, doa tersebut dibaca:
“Allahumma inni as’aluka fi safari hadza al-birra wa at-taqwa wa mina al-amali ma tarda.”
Terjemahan dalam bahasa Indonesia:
“Ya Allah, saya memohon kepada-Mu dalam perjalanan ini kebaikan dan ketakwaan, serta amalan yang Engkau ridhoi.”
Penjelasan Makna Doa
Makna dari doa ini sangat mendalam. Saat kita meminta kepada Allah untuk diberikan kebaikan dan ketakwaan, kita sebenarnya berusaha untuk tertuju pada tujuan yang lebih luhur dalam setiap langkah. Kita menginginkan agar semua perjalanan kita tidak hanya menjadi sekadar perjalanan fisik, tetapi juga spiritual. Dalam perjalanan itu, kita berharap bisa menjumpai kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Permohonan kita untuk mendapatkan amalan yang diridhoi-Nya mendorong kita untuk senantiasa beramal baik, bukan hanya selama perjalanan, tetapi juga usai perjalanan. Ini adalah pengingat bahwa setiap langkah kita harus dilandasi niat untuk berbuat baik, tanpa mengharapkan imbalan.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Momen terbaik untuk membaca doa bepergian adalah sebelum kita memulai perjalanan. Saat itu, hati kita dalam keadaan tenang, penuh harapan dan persiapan. Namun, tak ada salahnya untuk membaca doa ini kapan saja, terutama ketika kita merasa cemas atau tidak pasti.
Momen-momen tertentu, seperti saat kita berada di persimpangan jalan atau saat kendaraan kita sampai di titik tujuan, juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengingat-Nya.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca doa, ada baiknya kita menenangkan diri terlebih dahulu. Tarik napas dalam-dalam, niatkan dengan khusyuk, dan serahkan semua ketakutan kepada Tuhan. Usai membaca doa, alangkah baiknya untuk tidak langsung melanjutkan perjalanan. Sempatkan sejenak untuk merasakan kedamaian yang hadir setelah berdoa.
Saya sering kali membiasakan diri untuk mengucapkan rasa syukur setiap kali selamat sampai tujuan, seakan mengingatkan diri akan hadirnya berkah dalam perjalanan yang telah dilewati.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan kepada Tuhan — lewat satu doa yang tulus. Perjalanan, entah sependek apapun, mengajarkan kita untuk, setidaknya sejenak, melepaskan beban yang tak perlu. Ia adalah pengingat akan rasa syukur dan kehadiran Tuhan dalam setiap detik perjalanan kita.
Selamat berdoa dan bersyukur, teman-teman. Semoga setiap perjalanan kita dipenuhi berkah dan kembali dengan kenangan yang manis.



