Kadang, kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Di tengah kesibukan dan rutinitas yang padat, saatnya kita mencari moment untuk menyelami makna dari perjalanan kita, baik itu perjalanan panjang untuk berlibur maupun perjalanan sehari-hari menuju tempat kerja. Doa bepergian safar adalah bentuk pengharapan dan perlindungan dari segala hal yang bisa jadi datang tanpa kita duga.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Dalam pengalaman saya, setiap kali akan bepergian, ada rasa campur aduk di hati. Suka dan cemas; antara antusiasme untuk petualangan baru dan ketidakpastian yang menghantui. Ingat sekali, saat saya berangkat ke sebuah kota baru, detik-detik sebelum berangkat terasa sangat menegangkan. Persiapan telah dilakukan, namun entah kenapa, hati ini tak juga merasa tenang. Di momen-momen seperti ini, membaca doa menjadi satu-satunya jalan untuk mengatasi keresahan tersebut.
Doa bepergian bukan sekadar kata-kata yang diucapkan. Ia adalah pengingat bahwa meskipun kita memiliki rencana, ada kekuatan yang lebih besar yang berkuasa atas perjalanan kita. Mengakui ketidakpastian ini membuat saya lebih siap, mempersiapkan mental untuk setiap kemungkinan yang ada. Tak jarang, perjalanan yang awalnya kita rencanakan dengan baik, bisa terhambat oleh banyak hal. Namun, saat kita datang dengan hati yang tulus, memohon perlindungan, setiap langkah terasa lebih ringan.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Pernah suatu ketika, saya berkumpul dengan beberapa teman untuk perjalanan liburan. Senyum dan tawa mengisi ruang kita saat merencanakan destinasi impian. Namun, saat hari H tiba, saya merasa gelisah luar biasa. Semua teman sudah siap, tetapi saya seperti terjebak dalam pikiranku sendiri. Mungkin ini semua berakar dari rasa takut akan hal-hal yang tak terduga.
Kami berangkat naik mobil, dan suasana mendung mulai menggelayuti hati saya. Saya ingat, di tengah perjalanan, kami terjebak dalam macet yang tak terduga. Suasana mulai tegang; kebisingan klakson dan ratapan keluhan mulai terdengar. Kemudian, saya ingat untuk pelan-pelan mengucapkan doa bepergian. Dalam sekejap, ketegangan itu mulai mereda. Teman-teman pun seolah meresapi aura ketenangan yang perlahan muncul.
Tak cuma itu, perjalanan kami akhirnya menjadi lebih berarti. Dari sebuah perjalanan yang dipenuhi rasa cemas dan ketidakpastian, kami justru menemukan keindahan di sepanjang jalan yang tak pernah kami duga sebelumnya.
Lafal Doa dan Maknanya
Biar saya bagi doa bepergian yang sering saya baca:
Lafal Doa
Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, allahumma inni as’aluka fi safarifazal, wa fi al-‘umuri as-salah.
Latin: Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, allahumma inni as’aluka fi safarifazal, wa fi al-‘umuri as-salah.
Terjemahan
“Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dalam perjalanan ini kebaikan, dan dalam urusanku kebaikan.”
Penjelasan Makna Doa
Doa ini bukan hanya sekadar permohonan. Ada makna yang dalam di setiap kalimatnya. Ketika kita berucap “Bismillah,” kita mengingat bahwa segala sesuatu dimulai dengan nama-Nya. Tawakkal, yang berarti berserah diri, menunjukkan bahwa kita tidak sendiri dalam setiap langkah perjalanan ini. Meminta kebaikan dalam perjalanan dan urusan kita, menyingkap harapan untuk mendapatkan yang terbaik, baik dalam hal keselamatan maupun kesehatan.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Saat akan bepergian, khususnya sebelum memulai perjalanan—baik itu perjalanan jauh maupun dekat—adalah waktu yang tepat untuk membaca doa ini. Memiliki suasana hati yang tenang sangat penting. Tenangkan pikiran terlebih dahulu; mungkin bisa dengan menarik napas dalam-dalam, atau duduk sejenak sebelum melangkah. Ini memberi kesempatan untuk memahami tujuan perjalanan, bukan hanya secara fisik, tetapi juga emosional. Apakah kita ingin belajar, menjalin kembali persahabatan, atau mencari kedamaian?
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca, ada beberapa hal yang bisa kita perhatikan. Pertama, pastikan untuk mengatur hati kita. Cobalah untuk menenangkan pikiran, lepaskan segala beban yang mungkin mengganggu. Tarik napas dalam-dalam, rasakan ketenangan mengisi tubuh. Niatkan setiap perjalanan yang kamu ambil murni karena Allah. Sesudah membaca doa, ucapkan “Amin” dengan tulus. Mengakhiri dengan harapan yang bersih adalah langkah yang penting untuk mengizinkan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana-Nya.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan — lewat satu doa yang tulus. Setiap perjalanan tentu menyimpan hambatan dan belokan tak terduga. Namun, dengan doa bepergian safar, kita menempatkan kepercayaan kita pada Tuhan. Hanya dengan cara ini, hati kita bisa lebih ringan, dan setiap langkah yang diambil menjadi lebih berarti.
Di akhir perjalanan, saat kita kembali, kita tidak hanya membawa oleh-oleh fisik, tetapi juga kenangan, pelajaran, dan rasa syukur atas setiap momen yang telah dilalui. Cobalah, sebelum beranjak, hargai setiap perjalanan yang telah dilalui. Tidak hanya jarak yang kita tempuh, tetapi juga kekuatan yang kita bangun dalam diri ketika menghadapi apa pun yang datang.



