Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian dalam hidup, seringkali kita merasa perlu untuk mengatur ulang pikiran dan emosi kita. Salah satu momen seperti itu adalah ketika kita memutuskan untuk bepergian. Baik itu perjalanan jauh atau hanya untuk ke kantor, menempuh jalanan dengan kendaraan seperti BMW, mendadak terasa lebih bermakna jika kita menyertai perjalanan itu dengan doa.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Setiap kali saya memasuki mobil, terutama BMW yang saya cintai, ada semacam ketenangan yang mengalir. Mobil ini bukan sekadar alat transportasi; ia menjadi tempat di mana saya merenung dan meresapi hidup. Saya ingat pertama kali mengemudikan BMW ini. Rasanya seperti melangkah ke dunia baru, penuh harapan, tapi juga penuh risiko. Di sinilah pentingnya doa bepergian.
Kita semua tahu bahwa hidup tak selalu mudah. Ada kalanya kita merasa gelisah, entah itu karena pekerjaan yang membelenggu atau masalah pribadi yang tak kunjung usai. Dalam perjalanan, saya sering merasa ada banyak hal yang bisa terjadi. Di tengah kecepatan dan kesibukan, terkadang saya lupa bahwa ada kekuatan di luar sana yang siap menjaga saya. Doa bepergian adalah bentuk pengingat untuk bersandar pada-Nya, untuk memohon perlindungan, dan untuk melanjutkan perjalanan dengan keyakinan.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Waktu itu saya sedang duduk di ruang kerja, semua orang pulang, tapi saya belum siap. Rasanya kayak ada beban yang belum saya taruh, seperti ada yang mengikat hati saya. Tiba-tiba teringat perjalanan yang akan saya ambil ke luar kota. Saat itu, saya merasa perlu untuk merelakan semua kekhawatiran.
Dengan perlahan, saya mengunci pintu, mengatur posisi kursi pengemudi, dan menyalakan mesin BMW. Sebelum melaju, saya mengambil napas dalam-dalam dan membacakan doa bepergian. Di dalam hati, saya berharap semoga perjalanan ini berjalan lancar tanpa hambatan. Sebenarnya, inilah yang saya cari, sedikit ketenangan sebelum memulai perjalanan di jalan yang ramai.
Di tengah perjalanan, saat melintas di jalan berliku, pikiran saya melayang pada kisah seorang teman yang pernah mengalami kecelakaan dalam perjalanan. Ia selamat berkat perlindungan-Nya. Ketika saya membaca doanya, bukan hanya sekadar lafaz, tetapi juga membawa kembali kenangan dan harapan. Apakah kita menyadari, doa itu bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi jembatan yang menghubungkan hati ke langit.
Lafal Doa dan Maknanya
Doa bepergian yang sering kita bacakan adalah:
Arab:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِي وَمَالِي وَأَهْلِي وَمَا لِي
Latin:
Allahumma inni astawdi’uka nafsi wa mali wa ahli wa ma li
Terjemahan:
“Ya Allah, aku menitipkan kepada-Mu jiwaku, hartaku, keluargaku, dan semua milikku.”
Penjelasan Makna Doa
Ketika saya membaca doa ini, ada rasa damai yang menggelora dalam hati. “Menitipkan” adalah kata yang penting. Ini tentang melepaskan kecemasan yang sering menghantui kita saat berada di jalan. Saat kita bepergian, kita tidak hanya membawa tubuh kita, tetapi juga semua beban yang kita pikul di dalam hati. Dengan membaca doa ini, kita seolah mengatakan kepada Tuhan, “Ini semua milik-Mu, aku percaya pada-Mu.” Betapa indahnya saat kita sadar bahwa kehidupan kita bukan sepenuhnya ada di tangan kita.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Saat seperti inilah, hati kita lebih terbuka untuk berbicara dengan Tuhan. Ada saatnya kita merasa gelisah, atau mungkin dalam perjalanan yang sangat panjang. Sebaiknya, kita membaca doa ini saat kita sudah menyiapkan hati dan pikiran. Misalnya, sebelum memulai perjalanan atau ketika berada di persimpangan jalan yang membuat kita bingung.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca doa ini, alangkah baiknya jika kita berhenti sejenak. Tarik napas dalam-dalam dan rasakan setiap detak jantung kita. Niatkan diri dengan khusyuk, lepaskan semua keraguan, dan serahkan semuanya kepada-Nya. Setelah membacanya, sempatkan waktu untuk bersyukur. Terkadang, ucapan terima kasih sederhana bisa membuat perjalanan kita jauh lebih berarti.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan — lewat satu doa yang tulus. Dalam setiap perjalanan, ada kisah yang menunggu untuk kita ceritakan. Mari kita berdoa, agar setiap perjalanan menjadi penuh berkah. Bukan hanya sekadar sampai tujuan, tetapi juga untuk memberi ruang bagi diri kita untuk berkembang dan merasakan kehadiran-Nya di setiap langkah kita.
Perjalanan dengan BMW ini menjadi lebih dari sekadar transportasi; ia adalah perjalanan jiwa yang menuntun kita menemukan kedamain di dalam diri. Jadi, mari kita terus berdoa, selangkah demi selangkah, dengan harapan yang tak pernah padam.


