Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Ketika kita harus bepergian, baik untuk keperluan pribadi atau perjalanan yang lebih panjang, ada rasa cemas yang sering kali mengganggu benak. Sering kali, kita berpikir tentang apa yang mungkin terjadi dalam perjalanan. Di sinilah, doa bepergian Hindu menjadi penting. Ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi adalah pengingat bahwa kita tidak sendirian dalam setiap langkah yang kita ambil.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Saya ingat sekali ketika pertama kali berpergian jauh, jauh dari rumah. Hati ini campur aduk antara rasa senang dan cemas. Saya merasa seperti baru saja melangkah ke dalam babak baru dalam hidup. Dalam perjalanan menuju tempat tujuan, pikiran saya tak tenang. Saya teringat kata-kata seorang teman, “Jangan lupa berdoa sebelum pergi. Doa adalah penguat kita.”
Saat itu, saya mulai merenungkan betapa banyak hal bisa terjadi di luar kendali kita. Cuaca yang berubah, kondisi jalan yang tak terduga, sampai kemungkinan bertemu orang baru. Semua ini menambah beban pikiranku. Maka, berefleksi sejenak sambil mengingat doa menjadi cara bagi saya untuk merelakan segala ketakutan dan keraguan. Doa ini menjadi pengingat bagi kita akan perlunya menyerahkan segalanya pada Sang Kuasa.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Waktu itu saya sedang duduk di ruang kerja, semua orang pulang, tapi saya belum siap. Rasanya kayak ada beban yang belum saya taruh; kekhawatiran tentang sejauh mana saya dapat merasa aman dalam perjalanan nanti. Saat itu, seorang teman datang menghampiri. Dia bercerita tentang perjalanan ke Bali yang dia lakukan beberapa bulan sebelumnya.
“Saya merasa kita bisa menikmati setiap detik dari perjalanan itu,” katanya. “Tapi rasa takut juga ada. Itu sebabnya sebelum berangkat, saya membaca doa. Rasanya, seolah segala ketakutan itu saya serahkan pada Tuhan.” Kata-katanya menembus hati. Dari situ, saya belajar bahwa doa bukan hanya untuk meminta keselamatan, tetapi juga sebagai cara untuk membangun kepercayaan diri.
Ternyata, banyak dari kita yang merasa cemas sebelum bepergian. Apakah itu perjalanan jauh atau sekadar di dalam kota, setiap orang pasti memiliki cerita tersendiri tentang perjalanan mereka. Doa yang kita baca bisa menjadi ikatan yang menghubungkan kita dengan diri sendiri, iman, dan tujuan kita.
Lafal Doa dan Maknanya
Salah satu doa yang sering dibaca dalam tradisi Hindu sebelum bepergian adalah sebagai berikut:
Lafal Doa dalam Bahasa Sansekerta:
“Om Tava Asmi, Aham Aham Mama, Om”
Versi Latin:
“Om Tava Asmi, Aham Aham Mama, Om”
Terjemahan ke Bahasa Indonesia:
“Ya Tuhan, aku berserah kepada-Mu, lindungilah perjalananku.”
Penjelasan Makna Doa
Membaca doa ini seakan membawa kita pada momen introspeksi. “Aku berserah kepada-Mu” adalah sebuah pengakuan bahwa kita tidak bisa mengendalikan segalanya. Memang, hidup dan perjalanan kita penuh dengan ketidakpastian, tetapi dengan doa, kita berusaha mengakui keberadaan Tuhan dan pengaruh-Nya dalam perjalanan kita. Ini bukan hanya kata-kata kosong, melainkan sebuah ikrar penuh kepercayaan.
Dalam momen sebelum berangkat, ketika kita mengucapkan doa ini, kita seolah menghapus semua beban yang kita pikul. Kita menyerahkan segalanya — baik harapan maupun ketakutan — kepada Sang Kuasa. Melalui doa, kita menata hati dan pikiran, bersiap untuk melangkah ke dalam ketidakpastian dengan keyakinan penuh.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Setiap orang pasti mempunyai waktu dan kondisi hati yang berbeda-beda saat akan berdoa. Namun, ada beberapa waktu yang dianggap paling baik untuk membaca doa bepergian ini. Contohnya, ketika kita sedang dalam perjalanan menuju lokasi yang baru.
Suasana yang tenang dan penuh rasa syukur sebelum perjalanan menjadi sangat krusial. Sebaiknya, luangkan waktu sebelum mengemasi barang atau saat menunggu transportasi. Tanpa ada gangguan dari dunia luar, kita bisa momen ini seefektif mungkin. Ini adalah waktu untuk fokus pada diri sendiri, menjernihkan pikiran, dan berikrar kepada Tuhan.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum membaca doa, penting untuk menenangkan diri. Ambil napas dalam-dalam, dan jangan terburu-buru. Cobalah berpikir tentang perjalanan yang akan kita jalani, apa yang ingin kita capai, dan bagaimana kita bisa meraih tujuan tersebut dengan cara yang baik.
Setelah membaca doa, ingat untuk bersyukur kepada Tuhan, tak peduli apa hasil dari perjalanan kita. Setiap langkah yang kita ambil, setiap pengalaman, baik suka maupun duka, adalah bagian dari perjalanan hidup kita. Bersyukur adalah cara untuk membuka hati kita lebih luas, mengajak lebih banyak berkah dalam perjalanan yang akan datang.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan — lewat satu doa yang tulus. Bepergian bukan hanya soal jarak atau tujuan, tetapi juga sebuah perjalanan menuju diri sendiri. Setiap kali kita melangkah, doa kita adalah kekuatan yang menemani.
Ada saat-saat ketika jalan terasa sepi dan kita butuh penguat, dan di situlah doa datang sebagai sahabat. Semoga setiap doa yang kita panjatkan sebelum bepergian menjadi jembatan antara ketakutan dan kepercayaan, membimbing kita menuju pengalaman yang indah. Mari kita letakkan segala beban kita, serahkan semuanya kepada Tuhan, dan nikmati setiap momen dalam perjalanan kita.



