Kadang kita butuh waktu sejenak untuk berhenti. Bukan karena lelah fisik, tapi karena hati sedang ramai sendiri. Terlalu banyak pikiran dan beban yang menumpuk, membuat kita bingung harus mulai dari mana. Ketika menghadapi ujian atau belajar sesuatu yang baru, kita sering merasa terjebak dalam kebuntuan. Di sinilah pentingnya doa belajar, terutama doa yang diajarkan Nabi Muhammad kepada Ibnu Abbas.
Kenapa Doa Ini Penting untuk Kita
Saat kita berada dalam situasi sulit di sekolah, kuliah, atau bahkan pekerjaan, sering kali kita merasa bahwa semuanya terjadi di luar kendali. Beberapa waktu lalu, saya mengalami keadaan seperti itu. Ujian datang beruntun, dan saya merasa lelah sekaligus putus asa. Di tengah rutinitas dan tekanan yang kian meningkat, saya teringat akan nasihat yang pernah saya dengar: “Doa adalah senjata orang beriman.”
Dalam hati, saya bertanya-tanya: Apakah dengan berdoa, semuanya akan berubah? Apakah doa bisa menjadi solusi untuk semua kecemasan dan ketakutan yang saya rasakan?
Ketika kita berdoa, kita tidak hanya meminta bantuan, tetapi juga menyadari bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengawasi kita. Hal ini mengingatkan saya pada doa yang diajarkan Nabi kepada Ibnu Abbas. Doa tersebut bisa menjadi pelita dalam kegelapan, memberi kekuatan saat kita merasa sendirian.
Kisah Nyata di Balik Doa Ini
Mari saya bercerita sedikit tentang pengalaman saya beberapa bulan yang lalu. Saya sedang duduk di ruang kerja, semua orang pulang, tapi saya belum siap. Rasanya kayak ada beban yang belum saya taruh. Mengingat tugas yang menumpuk dan ujian yang akan datang, kepala ini rasanya penuh.
Di tengah kepanikan itu, saya teringat dengan ajaran Nabi tentang doa belajar. Patut saya akui, saat itu saya lebih fokus pada tekanan ketimbang solusi. Dengan mengetuk-ngetuk meja, pelan, saya mulai mengingat lafadz doa tersebut. “Ya Allah, berikanlah pengetahuan kepadaku.”
Setelah mengulang doa itu dalam hati, saya merasa seolah-olah beban itu menurun sedikit. Setiap kali saya mengucapkan doa tersebut, saya merasakan ketenangan yang luar biasa. Jadi, saya pun melanjutkan belajar. Rahasia dari doa ini adalah keikhlasan dan niat yang tulus.
Lafal Doa dan Maknanya
Doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad kepada Ibnu Abbas adalah sebagai berikut:
Dalam Bahasa Arab
اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي
Dalam Versi Latin
Allahumma infa’ni bima ‘allamtani wa ‘allimni ma yanfa’uni.
Terjemahan ke Bahasa Indonesia
“Ya Allah, jadikanlah aku bermanfaat dengan ilmu yang Engkau ajarkan kepadaku dan ajarkanlah kepada ku ilmu yang bermanfaat.”
Penjelasan Makna Doa
Makna doa ini sangat dalam. Ketika kita memanjatkan doa ini, kita sebenarnya meminta kepada Tuhan untuk memanfaatkan ilmu yang kita dapat dan untuk memberi tahu kita tentang ilmu yang akan bermanfaat untuk kehidupan kita. Ini seperti meletakkan semua keraguan dan cemas kita di hadapan-Nya, berharap agar Dia membantu kita menemukan jalan.
Ketika kita mengucapkannya, kita tidak hanya berharap untuk mendapatkan nilai yang baik, tetapi kita juga berharap setiap ilmu yang didapat dapat menjadi bekal untuk masa depan dan bermanfaat bagi orang lain, bukan hanya untuk diri sendiri.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
Tentu ada momen-momen tertentu ketika kita perlu berdoa. Waktu terbaik untuk membaca doa ini adalah sebelum kita memulai belajar. Misalnya, ketika kita akan duduk untuk belajar atau sebelum ujian. Namun, tidak ada salahnya juga untuk membaca doa ini ketika kita merasa cemas atau takut dengan tanggung jawab yang ada.
Menjaga hati agar tetap tenang dan fokus adalah kunci utama. Jadi, saat suasana hati sedang berjaring-jaring dan ada banyak hal yang terasa berat dalam pikiran, mengingat kembali doa ini bisa jadi cara yang tepat untuk meredakannya.
Adab Sebelum dan Sesudah Membaca Doa
Sebelum kita membaca doa ini, ada baiknya kita menenangkan diri terlebih dahulu. Sebuah napas dalam-dalam, membiarkan semua pikiran negatif keluar dari pikiran kita. Niatkan dengan khusyuk bahwa kita benar-benar ingin belajar dan bermanfaat.
Setelah selesai membaca doa, penting juga untuk bersyukur. Bersyukur atas kesempatan waktu dan ilmu yang diberikan. Dengan bersyukur, kita membuka diri untuk lebih banyak lagi pengetahuan dan hikmah yang bisa kita dapatkan.
Penutup: Saatnya Kita Meletakkan Beban
Gak semua yang kita pikirkan harus kita bawa pulang. Kadang, cukup kita serahkan pada Tuhan — lewat satu doa yang tulus. Mari kita buktikan bahwa setiap usaha yang kita lakukan tak terlepas dari campur tangan-Nya. Dengan mendoakan langkah kita di setiap detik kehidupan ini, kita bisa melangkah lebih ringan, walaupun tantangan tetap ada. Saatnya kita meletakkan beban dan menyerahkannya pada Sang Pencipta.
Mungkin, ketika kita menyerahkan semuanya kepada-Nya, kita akan menemukan kekuatan baru dalam diri kita untuk terus berjuang dan walaupun dunia terasa berat, percayalah, di balik itu semua, ada rencana indah yang menunggu untuk terungkap.


