Diet untuk Hipoglikemia Non-Diabetik

Ada perbedaan antara hipoglikemia diabetes dan hipoglikemia non-diabetes, tetapi orang tampaknya bingung dengan kedua istilah ini. Keduanya memiliki gejala yang sama, namun pengobatan dan penyebabnya berbeda. Biasanya, keduanya diobati dengan melakukan perubahan pola makan tertentu. Berikut adalah informasi singkat tentang diet untuk hipoglikemia non-diabetes.

Hipoglikemia adalah suatu kondisi di mana kadar gula darah turun drastis. Biasanya, kondisi ini terlihat pada orang yang tidak menderita diabetes. Kadar gula darah yang rendah menunjukkan bahwa tubuh Anda tidak memiliki energi yang cukup untuk melakukan pekerjaan sehari-hari dan ada kemungkinan Anda akan pingsan, sama seperti kadar gula darah Anda turun. Hipoglikemia adalah kondisi yang sangat tidak menyenangkan yang dapat membuat Anda merasa pusing, lelah dan lemas sepanjang waktu. Tentu saja ada obat-obatan dan suntikan hormon yang mungkin perlu Anda minum, jika masalahnya bertambah parah. Tapi, aturan yang mendasari untuk mengobati kondisi ini adalah mengubah beberapa kebiasaan diet dan berolahraga secara teratur. Diet yang baik harus memastikan nutrisi lengkap dan asupan yang tepat.

Diet untuk Hipoglikemia Non-Diabetik: Anjuran dan Larangan

Karbohidrat kompleks

Diet Anda harus terdiri dari karbohidrat kompleks dalam jumlah yang baik. Makanan tersebut antara lain kentang, nasi merah, pasta, roti dan sebagainya. Karbohidrat kompleks dicerna secara perlahan dan merupakan sumber energi yang berkelanjutan. Mereka membantu kadar gula darah naik secara bertahap dan menghindari fluktuasi besar atau tiba-tiba dalam kadar gula darah.

Serat tinggi

Makanan berserat membantu menyediakan serat ekstra dalam membersihkan sistem Anda dan meningkatkan metabolisme Anda. Biasanya, makanan berserat tinggi adalah makanan dengan GI rendah, sehingga mereka juga membantu mengatur kadar gula darah. Sertakan semua sayuran berdaun, buah-buahan dengan kulit dan biji-bijian dalam diet Anda setiap hari. Pastikan Anda mengonsumsi banyak air di antara dua waktu makan untuk memudahkan penyerapan dan asimilasi nutrisi.

Kaya Protein

Protein adalah yang terbaik untuk mencegah kondisi hipoglikemik non diabetes. Protein dicerna secara perlahan dan membantu memperlambat respons gula darah. Aktivitas ini membantu kadar gula darah naik dengan kecepatan yang stabil daripada menghasilkan fluktuasi yang tiba-tiba. Makanan kaya protein seperti kacang-kacangan, kacang polong, lentil, biji-bijian, sayuran berdaun, daging, ikan, ayam dan kacang-kacangan, harus menjadi bagian dari diet harian Anda.

Hindari Alkohol dan Kafein

Makanan atau minuman yang mengandung kafein dapat membuat Anda merasa lebih buruk, jika Anda menderita hipoglikemia. Alkohol dianggap sebagai salah satu penyebab hipoglikemia, oleh karena itu untuk menghindari memburuknya kondisi, lebih baik untuk menghindari alkohol. Jika Anda tidak dapat melakukannya tanpanya, batasi asupannya dan pastikan Anda mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks di sampingnya.

Makanan Kecil

Rencanakan makanan Anda secara sistematis dan hitung karbohidrat yang Anda konsumsi. Ahli diet atau dokter Anda akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk menjelaskan penghitungan karbohidrat. Pastikan Anda makan makanan kecil setiap 2-3 jam, bukan 3 kali makan besar. Makanan kecil akan meningkatkan pencernaan Anda dan memastikan bahwa sekresi insulin merata dan tidak terombang-ambing.

Hindari Makanan Manis

Sebisa mungkin hindari konsumsi makanan manis seperti permen, cake, cookies, selai, madu, dessert, coklat dan sebagainya. Makanan ini adalah gula sederhana dan jelas tidak sehat dalam mengelola hipoglikemia. Pilih makanan tanpa pemanis atau pemanis buatan daripada makan makanan manis yang disebutkan di atas. Cara sehat lain untuk memuaskan keinginan Anda akan makanan manis adalah makan buah-buahan manis, yang manis namun berserat dan bergizi pada saat yang bersamaan.

Ini semua tentang diet yang harus diikuti untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Tergantung pada intensitas kondisi dan tingkat toleransi tubuh Anda, ahli diet yang baik atau praktisi medis mungkin dapat membuat rencana diet yang tepat untuk Anda, yang sesuai dengan kondisi Anda.

Penafian: Artikel Ini ini hanya untuk tujuan informatif dan tidak, dengan cara apa pun, bermaksud untuk menggantikan saran dari ahli medis.

Hati-hati.

Related Posts