Contoh wilayah formal akan menjadi fokus dalam tulisan kali ini, tetapi sebelum meyebutkan satu persatu ada baiknya Anda melihat dulu berbagai konsep yang ada dalam topik geografi ini. Upaya paling awal untuk membuat peta, atau wilayah, atau batas apa pun, dilakukan jika ada langit, dan bukan Bumi. Nenek moyang kita melakukan upaya besar untuk mengidentifikasi bintang dan rasi bintang tertentu, dalam upaya untuk menggunakannya sebagai indikator untuk perjalanan di Bumi.
Wilayah diciptakan dengan tujuan membantu kita memahami dunia kita dengan lebih baik. Demarkasi ini ada bagi kita untuk mengatur dan menyusun kehidupan manusia sesuai dengan lingkungan dan budaya wilayah tersebut.
Suatu wilayah didefinisikan oleh karakteristik tertentu dan kekhasan yang unik dari wilayah lain. Batas-batas suatu wilayah ditetapkan berdasarkan ada tidaknya sifat fisik dan manusia yang dipilih. Wilayah dapat bervariasi dalam ukuran, dan mereka mungkin lokal atau di seluruh dunia; tumpang tindih atau menjadi saling eksklusif; mempartisi seluruh dunia; atau menyoroti hanya bagian yang dipilih saja.
Wilayah selanjutnya diklasifikasikan menjadi 3 tipe dasar ― formal, fungsional, dan Wilayah perseptual atau vernakular. Namun, dalam pos ini, fokus kita adalah pada contoh wilayah formal.
Apa itu wilayah formal?
Definisi wilayah formal mengacu pada area yang ditentukan oleh batas-batas resmi. Wilayah formal dapat mencakup kota, kabupaten, negara bagian, negara, atau bahkan wilayah geografis. Wilayah-wilayah semacam itu didefinisikan secara jelas oleh batas-batas yang ditetapkan, dan dianggap sebagai pengetahuan umum atau umum.
Wilayah formal dibuat atas dasar setidaknya satu atau lebih dari karakteristik berikut:
- Bahasa umum
- Agama
- Kebangsaan
- politik
- Budaya
- Fitur geografis (iklim, vegetasi, ketinggian, bentuk lahan, dll.)
Wilayah formal biasanya ditetapkan berdasarkan satu atau lebih sifat nyata yang membedakannya dari wilayah sekitarnya. Selain ciri yang berkaitan dengan populasi manusia lokal, seperti bahasa, pendapatan, atau agama, wilayah formal juga dibuat berdasarkan karakteristik fisik, seperti iklim dan vegetasi. Kepulauan, misalnya, dipisahkan oleh batas-batas yang terjadi secara alami, dikelilingi oleh laut.
Agar dapat dianggap sebagai wilayah formal, suatu wilayah harus memiliki karakteristik khusus yang sama di seluruh tempat. Wilayah formal dapat ditentukan oleh tema lingkungan mereka seperti gunung, tumbuh-tumbuhan alami, iklim atau air. Wilayah politik dapat membentuk wilayah manusia formal yang batas-batasnya ditentukan oleh sungai, danau, bentang alam, atau pesisir lautan.
Wilayah formal tertentu mungkin tidak mudah dilihat. Misalnya, lingkungan kota Indramayu di mana sebagain berbahasa Sunda dan sebagian berbahasa Jawa ini adalah contoh wilayah formal.
Contoh wilayah formal di luar negeri kita termasuk Kanada, dunia Islam, dan Pegunungan Rocky. Wilayah formal biasanya digunakan untuk menentukan dan menguraikan wilayah pemerintahan, budaya dan ekonomi.
Tidak seperti wilayah lain, wilayah formal bisa sebesar belahan bumi atau sekecil blok kota. Di wilayah formal, batas-batas dapat ditetapkan dengan menggunakan serangkaian kriteria tertentu dan ditentukan dari waktu ke waktu.
Wilayah formal berbeda dari wilayah fungsional karena wilayah fungsional sering memiliki titik fokus, seperti kota, yang merupakan pusat wilayah, dan wilayah lainnya dibangun di sekitar titik fokus itu. Contoh wilayah fungsional termasuk Jakarta dan Bogor. Contoh wilayah formal lainnya sebagai berikut:
4 Contoh wilayah formal

Entitas fisik atau zona geografis seperti Pegunungan Rocky, Gurun Sahara, Kepulauan Karibia, atau lautan dunia.

Masing-masing benua, dan negara-negara di dalamnya. Misalnya, negara-negara Jepang, Cina, India, dan Afghanistan adalah wilayah formal yang terletak di benua Asia, yang juga merupakan kawasan formal.

di Indonesia ― Jakarta, Bandung, Garut, dll., memiliki batas-batas resmi yang membatasi mereka sebagai wilayah formal. Setiap kota, kabupaten, atau desa juga termasuk dalam kategori ini.
Di negara multibahasa seperti India atau Swiss, wilayah formal dapat ditetapkan berdasarkan bahasa yang digunakan.
Sementara beberapa wilayah formal mudah dikenali, karena batas fisiknya, penting untuk dicatat bahwa semua wilayah formal selalu dibatasi berdasarkan data terukur.
Wilayah formal dapat bersifat dinamis, artinya, mereka dapat mengalami modifikasi sesuai dengan perubahan yang dibawa oleh keputusan politik, globalisasi, atau perubahan alam dalam ekosistem. Satu-satunya yang konstan adalah bahwa, demarkasi formal ini akan terus berkontribusi untuk membantu manusia memahami dan mengelola lingkungan dan lingkungan mereka secara efisien.