Pengertian Ester

Ester adalah senyawa organik yang memiliki dua gugus alkil atau aril yang melekat pada gugus karboksilat. Oleh karena itu, rumus umum ester adalah RCO2R ′. Ester terbentuk ketika atom hidrogen dari asam karboksilat diganti dengan gugus alkil atau aril. Kita bisa mendapatkan ester dari asam karboksilat atau alkohol. Dalam nomenklatur ester, suatu senyawa mendapatkan namanya sesuai dengan nama senyawa induknya (alkohol atau asam karboksilat).

Atas nama ester, kita menggunakan akhiran –oat. Ini memiliki dua kata dalam namanya, yang memberikan nama gugus alkil (atau aril) yang melekat pada atom oksigen dari gugus fungsi asam karboksilat diikuti dengan nama gugus alkil yang dilekatkan pada atom karbon dari gugus fungsi (dengan – akhiran oat). Sebagai contoh, metil metanoat memiliki dua gugus metil yang melekat pada gugus fungsional di kedua sisi.

Ketika mempertimbangkan sifat ester, ester lebih polar daripada eter tetapi kurang polar daripada alkohol. Selain itu, mereka dapat berpartisipasi dalam ikatan hidrogen; dengan demikian, mereka sedikit larut dalam air. Mereka lebih mudah menguap daripada asam karboksilat dengan berat yang sama.

Ester adalah komponen dalam buah-buahan yang bertanggung jawab atas aroma buah. Buah-buahan yang memiliki ester termasuk apel, durian, nanas, pir, stroberi, dll. Selain itu, lemak dalam tubuh kita adalah triester yang berasal dari gliserol dan asam lemak. Selain itu, ester penting secara industri untuk produksi ester akrilat, selulosa asetat, dll.
Produksi Ester

Kami dapat memproduksi ester menggunakan beberapa metode, metode yang paling penting adalah esterifikasi asam karboksilat dengan alkohol. Di sini, kita perlu mengobati asam karboksilat dengan alkohol di hadapan agen dehidrasi. Selain itu, kami dapat memproduksi senyawa ini melalui esterifikasi asam karboksilat dengan epoksida, alkilasi garam karboksilat, karbonilasi, dll.

Related Posts